SOLOPOS.COM - Para warga dan aparat polisi berpskaian preman berada di luar tenda pelaksanaan autopsi di permakaman umum SI Sragen, Minggu (3/7/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Makam warga Kampung Widoro RT 038/RW 012, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, Setyorini, 53, dibongkar untuk keperluan autopsi oleh kepolisian. Hal itu bermula dari laporan sang anak, Nur Eva Dian Purnomo, 33, ke polisi pada Kamis (30/6/2022).

Laporan itu dibuat Dian dua hari setelah ibunya meninggal pada Selasa (28/6/2022). Dian merupakan anak tunggal Setyorini. Dian menyatakan ibunya tidak ada keluhan sakit atau tidak ada riwayat sakit.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia meyakini ibunya sehat dan biasa jalan-jalan saat pagi hari pada pukul 05.30 WIB. Pada Selasa itu, Dian sedang tidur. Antara pukul 06.00 WIB-07.00 WIB, tiba-tiba Dian dibangunkan tetangganya dan diberi tahu ibunya terpeleset di kamar mandi.

Dia bangun dan langsung ke kamar mandi. Ia melihat ibunya dalam posisi seperti orang sujud namun wajahnya berada di ember. Warga Sragen tersebut menilai hal itu janggal hingga memutuskan melapor ke polisi dan  makan sang ibu dibongkar.

“Biasanya kalau orang terjatuh pingsan itu jatuhnya miring dan kalau kena ember maka embernya ikut miring tetapi posisinya berbeda. Kamar mandi itu memang dalam keadaan terbuka,” ujar Dian saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu siang.

Baca Juga: Makam Jenazah Warga Sragen Dibongkar, Meninggal Tak Wajar?

Dia mengatakan ibunya itu sebenarnya hendak mencuci piring dan magicom. Saat melihat ibunya di kamar mandi, Dian merasa posisi ibunya itu aneh dan janggal. Tangan ibunya seperti berusaha melawan seseorang di belakangnya.

Kemudian Dian segera membopong ibunya dan memindahkan ke dalam rumah. Dian melihat wajah ibunya sudah membiru. “Saya kasihan sama ibu. Saya tidak ada pikiran aneh-aneh. Yang penting ibu segera dimakamkan,” katanya.

Tak Punya Riwayat Sakit

Setelah selesai memakamkan di permakaman umum SI Sragen, jelas Dian, keluarga dan tetangga masih berkumpul di rumah. Mereka membicarakan soal meninggalnya sang ibu yang diduga tidak wajar karena tidak punya riwayat sakit apa pun.

“Ibu saya itu pilek atau pusing pun tidak. Normal. Tiba-tiba pada Rabu [29/6/2022], ada petugas polisi datang ke rumah. Padahal kami belum laporan. Polisi dari Polsek Kota itu tanya-tanya soal kronologi kejadian meninggalnya ibu saya. Saya jelaskan meninggalnya di kamar mandi,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Sragen Meninggal Tak Wajar: Mayat Sujud Tapi Kepala Masuk Ember

Dian mengatakan pada Kamis (30/6/2022) keluarga bersepakat dan tetangga mendukung untuk melaporkan secara resmi dugaan kejanggalan itu ke polisi. Pada Minggu (3/7/2022), makam warga Sragen itu pun dibongkar untuk autopsi.

Dalam laporan itu, Dian mengatakan tidak ada tuduhan yang mengarah ke siapa pun. Dian dan keluarga serta tetangga hanya ingin memastikan penyebab ibunya meninggal.

“Autopsi ini atas permintaan saya dan keluarga juga sepakat. Autopsi ini dilakukan supaya jelas sehingga tidak menjadi perbincangan lama-lama supaya ibu juga tenang. Semoga autopsi berjalan lancar. Nanti hasilnya ada indikasi atau tidak, kami menerima,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Sragen Ipda Setiya Pramana menyampaikan autopsi jenazah almarhumah Setyorini dilakukan atas permintaan keluarga.

Baca Juga: Baru 6 Hari Dimakamkan, Tim Dokter Polda Jateng Autopsi Warga Sragen

Hasil Autopsi

Ia mengatakan makam warga Sragen itu dibongkar dan diautopsi oleh Tim Dokkes Polda Jateng. Dia menjelaskan indikasi kejanggalan itu karena korban tidak punya riwayat sakit kemudian tiba-tiba ditemukan meninggal dunia di kamar mandi.

“Yang menemukan tetangganya. Kemudian anaknya dibangunkan untuk melihat kondisi korban. Jenazah korban kemudian dimakamkan. Laporan ke kami dua hari setelah pemakaman,” ujar Setiya mewakili Kasatreskrim Polres Sragen AKP Lanang Tegung Pambudi.

Saat kejadian, Setiya mengatakan belum ada laporan ke polisi. Hingga kini, polisi sudah meminta keterangan dua orang saksi, yakni tetangga dan anak korban. Hasilnya masih menunggu tim Dokkes Polda Jateng.

Baca Juga: Ibu-Ibu di Sragen Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi akan Gali Kuburan

Autopsi berlangsung sekitar 1,5 jam, yakni mulai pukul 10.00 WIB selesai sekitar pukul 11.30 WIB. Hasil autopsi itu belum bisa disampaikan.

Seusai autopsi, jenazah kembali dikafani dan dimakamkan oleh warga. “Hasilnya masih menunggu dari tim Dokkes Polda Jateng. Hasil autupsi itu akan disampaikan secara tertulis sebagai bukti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya