Soloraya
Rabu, 21 Agustus 2013 - 23:45 WIB

MAKAM KOTA BENGAWAN : Awas, Lahan Permakaman Kota Solo Kritis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi permakaman di Bonoloyo Solo (Dok/Solopos)

Ilustrasi permakaman di Bonoloyo Solo (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai melirik menambah lahan permakaman di wilayah Mojosongo. Hal ini menyusul kian kritisnya lahan permakaman di Kota Bengawan.

Advertisement

Kabid Permakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Bambang Jendro, ketika dijumpai Solopos.com, Rabu (21/8/2013), menyebutkan dari lima tempat permakaman umum (TPU), yakni Bonoloyo, Pracimaloyo, Daksinoloyo, Untoroloyo dan Purwoloyo, dua di antaranya kondisinya kini kritis.

Kedua TPU adalah Bonoloyo dan Pracimaloyo. Sedangkan tiga lahan TPU lainnya kondisinya mulai terbatas.

“Yang paling kritis itu Bonoloyo dan Pracimaloyo untuk bagian tengahnya,” ujarnya.

Advertisement

Jendro sapaan akrabnya mengatakan untuk TPU Bonoloyo lahan yang tersedia kian kritis. Utamanya untuk pemakaman umum, kecuali pamijen masih tersedia. Sejauh ini, Jendro menambahkan permakaman terpaksa dilakukan dengan memanfaatkan lahan sekecil apa pun. Bahkan lahan yang seharusnya digunakan untuk jalan terpaksa digunakan untuk permakaman.

“Solusinya hanya itu. Tidak bisa lagi. Ada pula pihak keluarga yang memaksa tetap dimakamkan di sana meski lahan sudah kritis. Dan akhirnya di makamkan di sela-sela kijing satu dengan lainnya,” katanya.

Begitu pula, lanjut dia, kondisi TPU Pracimaloyo. Diakuinya, lahan TPU Pracimaloyo dibagian tengah sudah penuh. Kini, pihaknya mulai mengembangkan lahan permakaman di utara kantor.
“Itu pun kami tata biar rapi dan lahan tidak terbatas. Artinya permakaman di sana diseragamkan,” ujarnya.

Advertisement

Sedangkan untuk tiga TPU lainnya, Jendro mengaku masih aman. Kendati lahan yang tersedia semakin terbatas. Pihaknya mulai menggagas menambah TPU baru di kawasan Mojosongo. Hal ini mengingat lahan di Kota Solo yang masih terbuka lebar tinggal di wilayah Mojosongo.

Sementara wilayah lainnya sudah tidak ada lagi lahan terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk permakaman. Sesuai rencana, Jendro menambahkan akan konsultasi kepada pimpinan DKP ihwal pengajuan penambahan lahan permakaman di Solo. Penambahan TPU, kata dia, baru bisa direalisasikan pada 2014 atau 2015 mendatang.

Lurah Mojosongo, Agus Triyono, menuturkan masih banyak lahan kosong di wilayah Mojosongo. Menurutnya, arah pembangunan Kota Solo sudah sudah mulai diarahkan di wilayah utara, yakni Mojosongo. Hal ini lantaran masih banyaknya lahan yang bisa dimanfaatkan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif