Soloraya
Kamis, 16 Juli 2020 - 18:58 WIB

Makan Bakso dan Tongseng saat Hajatan, 42 Orang di Ngargoyoso Karanganyar Keracunan

Sri Sumi Handayani  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Keracunan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR-Sebanyak 42 orang warga Dukuh Kasihan RT 002/RW 007, Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, diduga mengalami keracunan. Mereka keracunan setelah menyantap makanan dari dua acara di kampung tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, warga setempat menyelenggarakan kegiatan pada hari yang sama, Senin (13/7/2020). Waktu penyelenggaraan acara nyaris bersamaan.

Advertisement

Satu acara memperingati 100 hari. Acara diselenggarakan di rumah Sumarjo selepas Magrib. Satu acara lagi, akikah di rumah Jumini. Acara dilaksanakan selepas Isya. Warga yang hadir ke dua acara itu diduga orang  sama mengingat jarak antara dua rumah itu hanya 100 meter.

166 Penyuluh Agama Dikumpulkan di Gedung IPHI Karanganyar, Apa Kabar Social Distancing?

Advertisement

166 Penyuluh Agama Dikumpulkan di Gedung IPHI Karanganyar, Apa Kabar Social Distancing?

Kepala Desa Puntukrejo, Suparno, membenarkan peristiwa tersebut. Sebanyak 42 orang mengeluh sakit kepala atau pusing, mual, sakit perut, hingga diare pada Selasa (14/7/2020). Tetapi jumlah warga yang mengeluhkan saat itu tidak terlalu banyak.

Suparno menyebut acara memperingati 100 hari diselenggarakan di rumah salah satu perangkat desa. Istri perangkat desa itu meninggal.

Advertisement

Awas! Kasus Positif Covid-19 Salatiga Tambah, Penularan dari Kafe

"Rabu [15/7/2020] makin banyak warga yang mengeluh. Sakit perut, pusing, diare. Lalu diambil kesimpulan apa jangan-jangan karena makan makanan di hajatan. Karena yang sakit itu ya hadir ke acara tersebut. Ya masih satu kampung kan. Orang yang datang ke dua acara itu sama. Mereka datang ke acara 100 hari lalu dilanjutkan ke akikah," tutur Suparno saat dihubungi Solopos.com, Kamis (16/7/2020).

Sejumlah orang yang mengeluh sakit itu memeriksakan diri ke Puskesmas Ngargoyoso. Sejumlah orang diminta rawat jalan dan mendapatkan obat. Tetapi ada lima orang yang terpaksa mendapat perawatan di rumah sakit.

Advertisement

"Kondisi yang sudah pulang ini masih aras-arasen, tiduran. Tetapi ada juga yang sudah ngarit [mencari rumput]. Rata-rata yang keracunan itu remaja hingga dewasa dan tua," ujar dia.

Judi Lewat Aplikasi HP, 3 Orang di Penawangan Grobogan Dibui

 

Advertisement

Gejala Sama

Camat Ngargoyoso, Dwi Cahyono, menyampaikan petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar dan Puskesmas Ngargoyoso sudah mengecek ke lokasi. Dwi menuturkan tidak semua warga yang mengonsumsi makanan itu mengalami gejala yang sama, seperti pusing, sakit perut, hingga diare. Ada juga warga yang mengaku tidak mengalami gejala apa pun. Padahal, dia juga menyantap makanan yang sama.

"Dugaan sementara keracunan makanan. Tetapi kan kami menunggu hasil pengecekan oleh Dinkes Karanganyar dan Puskesmas Ngargoyoso. Mereka kan sudah mengambil sampel. Ya tidak semua yang makan itu diare. Ada yang enggak diare padahal juga makan makanan yang sama. Mungkin tergantung kondisi tubuh masing-masing," ujar Dwi saat dihubungi Solopos.com.

Dwi menuturkan warga yang hadir ke dua acara itu berkisar 50 orang untuk setiap acara. Seperti disampaikan Kades Puntukrejo, Suparno, orang yang datang ke dua acara itu sama.

Tak Terbukti Nikahi Anak 7 Tahun, Kasus Syekh Puji Disetop

"Anak perempuan yang punya rumah. Yang menyelenggarakan peringatan 100 hari itu juga makan. Dan dia juga sakit. Tapi bapaknya tidak apa-apa. Jadi kan tamu itu ke acara 100 hari dulu habis Magrib. Lalu habis Isya ke acara akikah," tutur dia.

Dwi menyampaikan petugas Dinkes Karanganyar dan Puskesmas Ngargoyoso mengambil contoh sisa makanan. Menurut Dwi, mereka mengambil contoh makanan dari tuan rumah yang menyelenggarakan acara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif