SOLOPOS.COM - Penjual jajanan keliling melayani para pembeli saat memangkal di lingkungan SMPN 1 Karanganyar, Rabu (18/3/2015). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Makanan berbahaya Karanganyar diwaspadai. DKK Setempat menemukan jajanan mengandung rhodamin B masih beredar.

Solopos.com, KARANGANYAR  Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar melakukan program pendampingan ke masyarakat untuk menekan produksi makanan tak sehat. Hal itu karena bahan pewarna berbahaya masih didapati di produk jajanan yang dijajakan di lingkungan sekolah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Anggota staf Seksi Penyehatan Lingkungan DKK Karanganyar, Sri Marindahyani, mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan DKK pada 2014 lalu masih ditemukan tiga jenis makanan yang masih menggunakan bahan pewarna membahayakan.

“Pada 2014 lalu kami melakukan penelitian pada 150 sampel jenis makanan untuk diuji kandungan boraks dan formalin. Hasilnya semua nihil [tidak mengandung boraks dan formalin]. Kemudian dari 67 jenis makanan lainnya, kami menemukan tiga di antaranya mengandung rhodamin B,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (18/3/2015).

Bahan pewarna berbahaya tersebut kebanyakan terdapat di produk makanan jenis kerupuk dan cendol.

“Kerupuk merah yang biasa untuk [campuran] gado-gado dan cendol yang dijual di pasaran. Selalu makanan itu yang positif mengandung bahan pewarna berbahaya,” kata dia.

Di sisi lain Kepala DKK, Cucuk Heru Kusumo, mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap para pelaku usaha jajanan.

Pelatihan tersebut menyasar proses produksi maupun pemasarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya