SOLOPOS.COM - Petugas Disperindagkop UMKM Wonogiri membakar tempe kripik yang diduga mengandung plastik di Wonogiri, Jumat (4/9/2015). Nyala api pembakaran tempe kripik itu cukup besar. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Makanan berbahaya tempe diduga mengandung plastik ditemukan di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Keripik tempe atau yang biasa disebut warga Wonogiri dengan tempe kripik yang diduga mengandung plastik, beredar. Seorang warga menunjukkan tempe kripik tersebut kepada wartawan, Jumat (4/9/2015).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jika dilihat sepintas, tidak ada yang beda dengan makanan ringan yang ditunjukkan warga Wonogiri, Prapti, kepada wartawan itu. Bentuknya persegi, tipis, dan bertekstur renyah, sama seperti tempa kripik pada umumnya. Namun dirinya merasa ragu untuk memakan makanan itu karena menurut anaknya, tempe tersebut mengandung plastik.

” Saya mendapatkan makanan itu dari saudara yang membeli di daerah Eromoko. Saya tidak jadi memakannya karena kebetulan saya melihat serpihan plastik di permukaan salah satu tempe,” kata dia saat ditemui wartawan di Wonogiri, Jumat.

Kabar beredarnya gorengan yang dimasak dengan minyak bercampur plastik sempat mencuat di daerah lain beberapa waktu lalu. Prapti yang juga mendengar informasi itu khawatir tempe kripik yang dia peroleh juga digoreng dengan minyak bercampur plastik.

Berbekal informasi di Internet, Prapti pun membakar tempe kripik tersebut. Hasilnya, nyala api cukup besar seperti layaknya membakar plastik.

Kendati demikian, sampai saat ini belum ada penelitian khusus untuk menguci kandungan plastik di tempe itu. Prapti juga mengaku telah membuang label makanan ringan khas Wonogiri tersebut sehingga sulit melacak membuat tempe kripik.

Menurut Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Wonogiri, Wahyu Widayati, berdasarkan pantauan yang dilakukan tim gabungan selama ini belum pernah ditemukan makanan mengandung plastik.

“Kami akan menindaklanjuti kekhawatiran warga tersebut. Kami akan berkoordinasi dengan Bidang Perindustrian Disperindagkop UMKM dan Dinas Kesehatan Kabupaten [DKK],” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Wahyu memastikan akan memantau langsung ke lapangan, Senin (7/9/2015). “Senin kami bersama Bidang Perindustrian sudah berencana mau meninjau lokasi industri makanan tersebut. Kami akan memastikan,” imbuhnya.

Dia mengakui sampai saat ini belum ada informasi jelas tentang ciri-ciri makanan yang mengandung plastik itu. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari detik.com, membakar makanan yang dicurigai mengandung plastik merupakan salah satu cara untuk mendeteksi kandungan plastik. Namun, cara itu berpotensi memunculkan hasil pengecekan yang beragam karena sangat tergantung pendapat orang yang menilai. Cara terbaik untuk memastikannya adalah dengan mengecek ke laboratorium.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya