Soloraya
Kamis, 28 April 2022 - 16:21 WIB

Makanan Mengandung Bahan Berbahaya Masih Ditemukan di Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Menjelang Lebaran, peredaran produk makanan dan minuman kedaluwarsa hingga mengandung zat berbahaya beredar di pasaran di Karanganyar.

Hal itu ditemukan tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar saat melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional. Mereka juga mendapati makanan dan minuman yang kemasannya rusak.

Advertisement

Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati, mengatakan sidak digelar dengan melibatkan BPOM Jateng belum lama ini. Dari puluhan sampel makanan dan minuman kemasan yang diperiksa ternyata ada beberapa ditemukan kedaluwarsa. Seperti bumbu masakan dan mi instan kemasan.

“Kita temukan kedaluwarsa dan masih pajang,” kata Purwati kepada Solopos.com, Kamis (28/4/2022).

Advertisement

“Kita temukan kedaluwarsa dan masih pajang,” kata Purwati kepada Solopos.com, Kamis (28/4/2022).

Petugas lantas meminta pedagang mengembalikan produk makanan dan minuman yang kedaluwarsa ke distributor. Selain itu tidak diperbolehkan untuk dijual karena jika dikonsumsi bisa mengakibatkan keracunan.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Tim Gabungan Sragen Sidak Makanan di Toko & Pasar

Advertisement

“Kita juga temukan makanan mengandung pengawet boraks pada mi basah dan mi gepeng. Kita lihat dari tekstur dan warna,” katanya.

Sementara itu pemantauan terhadap ketersediaan dan harga komoditas pangan juga dilakukan tim gabungan Pemkab Karanganyar di sejumlah pasar tradisional. Tim terdiri atas Dishub, Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian PP, dan Dinas Perdagangan mengamati pula lonjakan harga pada kebutuhan pokok.

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesra Setda Pemkab Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan kenaikan harga terjadi pada komoditas daging ayam dan telur. Daging ayam di pasaran mencapai Rp42.000 per kilogram. Kenaikan harga terjadi sejak sepekan terakhir dari semula Rp32.000 per kilogram.

Advertisement

Baca Juga: Cek Zat Berbahaya, Tim JKPD Uji Bahan Makanan di Pasar Legi Solo

Ia menilai kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masih wajar. Biasanya kenaikan harga terjadi menjelang dan seusai Lebaran. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasar. “Nanti akan berangsur normal setelah dua pekan Lebaran,” kata dia.

Ihwal ketersediaan bahan pokok, ia menjamin stok aman. Dikatakannyan pergerakan harga sembako terpantau sistem. Tiap komoditas yang mengalami kenaikan harga akan ditelusuri penyebabnya. Sejauh ini, masyarakat dinilai masih mampu membelinya.

Advertisement

“Pemerintah mengimbau agar jangan menimbun. Beli secukupnya dan sewajarnya saja supaya dapat menjaga tingkat inflasi daerah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif