SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI–Tanaman di hutan yang mulai mengering saat musim kemarau membuat kawanan hewan seperti kera dan celeng turun gunung. Kawanan kera itu bisa berjumlah ratusan yang biasa turun gunung dari pagi hari hingga petang di Desa Selomarto, Kecamatan Giriwoyo. Sedangkan pada malam hari, giliran celeng yang turun gunung dan merusalk ladang milik warga.

Kepala Desa Selomarto, Maryono, mengatakan kera-kera tersebut dan beberapa celeng semakin banyak turun turun saat musim kemarau semakin lama. Bahkan, ada kawanan kera yang sampai masuk ke pekarangan rumah warga. “Beberapa warga yang menanam palawija di ladang harus menunggu dari pagi sampai sore. Jika tidak ditunggu, maka warga tidak bisa panen,” kata Maryono, Sabtu (12/5/2012).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia menambahkan hewan-hewan itu kerap muncul di lima dari sepuluh dusun yang terletak di Selomarto bagian utara. Lima dusun itu Dusun Kodang, Sumberejo, Kayuapak, Banceran dan Kreto. “Saat ini ada petani yang menanam palawija tetapi lebih banyak lagi tanah yang tidak ditanami. Mereka enggan menanam palawija, kacang dan kedelai. Terutama jika ladangnya di dekat bukit dan gunung,” imbuhnya.

Walaupun hal itu sudah biasa di wilayah tersebut, tapi tetap menimbulkan keresahan warga. Maryono tidak tahu secara pasti mulai kapan ribuan kera berada di gunung yang disebut Telaga itu. Tapi, sejak ada pembukaan lahan di wilayah hutan milik Perhutani untuk dikontrak dan diolah menjadi lahan pertanian, kawanan kera mulai turun gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya