Soloraya
Jumat, 14 Oktober 2022 - 15:55 WIB

Makna di Balik Tradisi Sembelih Kambing Jantan di Tuk Temanten Cepogo Boyolali

Nova Malinda  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tradisi menyembelih kambing di Sendang Tuk Temanten Dusun Candirejo Desa Gedangan Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Jumat (14/10/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Dusun Candirejo, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, menggelar merti dusun, pada Jumat (14/10/2022).

Tradisi merti dusun Warga Candirejo digelar setiap tahun di Sendang Tuk Manten yang dianggap sakral oleh para warga dusun.

Advertisement

Dalam tradisi itu, sesepuh warga dusun candisari menyembelih seekor kambing jantan di bawah aliran air Sendang Tuk Temanten. Proses penyembelihan kambing wajib diiringi oleh tabuhan gong dan alunan kidung.

Setelah penyembelihan selesai, warga setempat melakukan ritual sesaji di Candi Candisari dan yang diyakini sebagai asal mula penamaan Dusun Candirejo. Dari Candi Candisari, sesaji dibawa ke Sedang Tuk Temanten sebagai rangkaian akhir ritual.

Advertisement

Setelah penyembelihan selesai, warga setempat melakukan ritual sesaji di Candi Candisari dan yang diyakini sebagai asal mula penamaan Dusun Candirejo. Dari Candi Candisari, sesaji dibawa ke Sedang Tuk Temanten sebagai rangkaian akhir ritual.

Kepala Dusun Candirejo, Supomo, 50, menjelaskan tradisi merti dusun ini menjadi wujud syukur Warga Dusun Candisari, sekaligus permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca juga: Wow! Merti Dusun di Bandungan Catatkan Transaksi Ekonomi Rp300 Juta

Advertisement

“Tradisi merti dusun dimulai sejak 1962, saat mata air di sendang tuk temanten sempat mati. Pada waktu itu, para leluhur merasa khawatir dan kebingungan, karena air itu menjadi sumber utama penghidupan bagi masyarakat setempat,” ucap dia kepada Solopos.com di Sendang Tuk Temanten, Jumat (14/10/2022).

Para leluhur di Dusun Candirejo kemudian berupaya agar sumber mata air di sendang tuk temanten kembali memancar.

Setelah berbagai upaya yang dilakukan, para leluhur mendapat firasat sumber mata air bisa memancar kembali apabila warga berkenan menyembelih seekor kambing jantan di sendang tuk temanten.

Advertisement

Hal itu kemudian dilakukan oleh warga setempat. Setelah itu, sumber mata air di Sendang Tuk Temanten kembali memancar hingga saat ini. Kambing yang sudah disembelih selanjutnya dimasak dan disajikan untuk disantap bersama-sama oleh warga Dusun Candirejo.

Baca juga: Merti Dusun Sriharjo Wujud Syukur Masyarakat

Ketua pelaksana tradisi, Dalno mengatakan tradisi tuk temanten sudah menjadi tradisi turun temurun di Dusun Candirejo. Sesuai tuntunan para leluhur, tradisi merti dusun wajib dilakukan warga dusun pada jumat pon. “Tradisi ini khusus diikuti oleh seluruh warga Kampung Candirejo,” ucap dia.

Advertisement

Dalno mengatakan tradisi merti dusun Candirejo dibagi menjadi dua tahapan, tahapan pertama penyembelihan kambing.

Tahapan kedua penyajian sesaji kambing di Candi Candisari dan Sendang Tuk Temanten. Ritual kemudian ditutup dengan kondangan bersama warga. “Anggarannya, kami swadaya dari masyarakat setempat,” ucap Dalno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif