Soloraya
Jumat, 31 Desember 2021 - 11:04 WIB

Malam Pergantian Tahun, Masyarakat Boyolali Diminta di Rumah Saja

Nimatul Faizah  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M said Hidayat. (Istimewa/Boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI—Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Boyolali mengimbau masyarakat Boyolali tetap berada di rumah saat malam pergantian tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, dalam video Imbauan Forkopimda Kabupaten Boyolali tentang Pergantian Tahun Baru 2022 yang dibagikan kepada wartawan Solopos.com pada Kamis (30/12/2021)

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, berpesan agar masyarakat Boyolali tetap kompak dalam melaksanakan kegiatan di rumah saja seperti gerakan sebelumnya.

Advertisement

“Berkaitan dengan tahun baru, pesan kami untuk masyarakat Boyolali tetap kompak seperti kegiatan di rumah saja yang telah kita laksanakan beberapa waktu lalu,” ungkap Said.

Baca Juga: 15.000 Batang Rokok Ilegal di Boyolali Dirazia Selama 2021

Lebih lanjut, Said berharap masyarakat Boyolali dapat menghabiskan malam pergantian tahun 2022 dengan berkegiatan di rumah bersama keluarga. Ia juga mengajak masyarat berdoa bersama agar Covid-19 segera hilang.

Advertisement

“Kami harapkan di tahun baru ini sebisa mungkin kita nikmati suasana tahun baru ini tetap berada di rumah bersama keluarga, berdoa bersama semoga Covid-19 segera hilang. Saya harap kebersamaan ke depannya dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya,” kata Said.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond, mengatakan akan menindak masyarakat yang membuat arak-arakan saat pergantian tahun baru 2022.

Baca Juga: KPU Boyolali Gelar Rakor Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan

Advertisement

“Yang perlu kami ingatkan tidak ada arak-arakan, kami akan menindak tegas terkait arak-arakan yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali itu saja intinya,” ungkap AKBP Morry Ermond.

Selanjutnya, AKBP Morry Ermond menegaskan kegiatan pawai di pergantian tahun baru tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.

“Pawai dan arak-arakan ditiadakan karena tidak ada manfaatnya. Kegiatan tersebut ditiadakan juga karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya,” tutup AKBP Morry Ermond.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif