SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Malam takbiran suasana lalu lintas di jalan-jalan Kota Solo padat merayap. Kendaraan roda dua hingga empat memadati ruas-ruas jalan utama Solo, seperti Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Adisucipto. Pengamatan Espos, terjadi kepadatan lalu lintas, seperti di simpang empat Baron, pertigaan Kalitan dan Manahan. Sejumlah anggota kepolisian diturunkan untuk membantu arus lalu lintas.
Seperti di perempatan Baron, dibutuhkan sedikitnya empat sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas). Di perempatan tersebut terlihat sering terjadi kemacetan. Anggota Supeltas kewalahan menghadapi para pengendara yang melintas. “Sangat ramai, kami sudah coba senyum dan ramah, agar tidak ada emosi,” Kata salah satu anggota Supeltas, Bambang di lokasi, Kamis (9/9) malam.
“Ada kami di sini cukup mengurai kemacetan, apalagi bila tidak ada anggota kepolisian, semakin ruwet,” katanya. Dengan bermodal peluit dan rompi khusus, Bambang memberanikan diri mengatur lalu lintas di tengah-tengah laju kendaraan. Sesaat kemudian dibantu pihak kepolisian, arus lalu lintas sedikit lebih teratur.
Warga yang melakukan takbir keliling juga masih marak di jalan-jalan, meski ada imbauan dari pemerintah mengenai larangan takbir keliling. Mereka sebagian besar menaiki kendaraan bak terbuka seperti pikap dan truk berkeliling kota sambil melantunkan takbir. Ada pula yang mengusung bedug sebagai salah satu alat untuk meramaikan Susana.
Para peserta takbir keliling sebagian besar adalah anak-anak dan remaja. Dengan menaiki bak terbuka tanpa pelindung membahayakan jiwa mereka, terlebih arus lalu lintas yang ramai. Anggota polisi yang berjaga juga tidak menindak sejumlah pengendara motor yang tidak mengenakan helm.