Soloraya
Sabtu, 10 April 2021 - 12:00 WIB

Malangjiwan Klaten akan Kembangkan Prototipe Gula Cair

Redaksi Solopos  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, saat berkunjung ke sentra pengolahan tebu menjadi gula cair di Bener RT 002/RW 003, Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Jumat (9/4/2021). Produksi gula cair dipasarkan di berbagai daerah di Tanah Air. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki berkunjung ke sentra pengolahan tebu menjadi gula cair di Bener RT 002/RW 003, Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Jumat (9/4/2021) pukul 09.30 WIB.

Rencana pengembangan prototipe pengolahan gula cair di Malangjiwan untuk memenuhi kebutuhan gula nasional yang mencapai 5,1 juta ton dalam rangka mendukung swasembada gula pada waktu mendatang.

Advertisement

Teten Masduki beserta rombongan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ke Malangjiwan, Kebonarum. Mereka berkunjung ke tempat pengolahan tebu menjadi gula cair milik warga desa Malangjiwan, Joko Budi Wiryono.

Teten melihat sekaligus mendengarkan penjelasan singkat terkait prototipe pengolahan gula cair milik Joko Budi Wiryono. Dia mendorong pengembangan usaha tersebut agar nantinya Indonesia bisa mencapai swasembada gula.

"Pak Joko ini punya ide besar berupa alih fungsi dari gula pasir ke cair. Jika ini dikembangkan [ prototipe pengolahan gula cair ] akan menghasilkan 8,4 juta ton. Padahal, konsumsi gula nasional hanya 5,1 juta ton. Bahkan bisa ekspor seperti era 1930-an. Dengan teknologi pengolahan gula cair ini bisa mencapai swasembada gula," kata Teten kepada wartawan di Malangjiwan, Kebonarum, Klaten, Jumat (9/4/2021).

Advertisement

Usaha pengolahan gula milik Joko Budi Wiryono mampu memprodusi gula cair sebanyak satu ton sehari. Harga prototipe gula cair ini sama dengan gula kristal. Satu kilogram senilai Rp12.500.

"Terkait pemasaran, kami sudah menjalin kerja sama dengan toko modern dan lainnya," kata Joko.

Kepala Desa (Kades) Malangjiwan, Suprianto, mengatakan pemdes mendukung penuh pengembangan usaha prototipe gula cair. "Di Malangjiwan itu tadinya ada petani tebu. Sekarang sudah tidak ada. Kemarin pun kami sudah berkoordinasi dengan Papdesi agar mendukung penuh penanaman tebu," kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif