SOLOPOS.COM - Warung Makan Restu Bunda di RT 001/RW 015 Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (17/3/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Munculnya piutang pemilik warung di sekitar Masjid Sheikh Zayed hingga lebih dari Rp150 juta oleh mandor proyek Masjid Sheikh Zayed, membuat kontraktor Masjid Sheikh Zayed, PT Waskita Karya (Persero) Tbk buka suara.

Tim proyek sudah menginformasikan kepada warga dan warung-warung di sekitar lokasi proyek untuk tidak memberikan utangan kepada oknum mandor atau vendor. Karena ditakutkan hal seperti ini akan terjadi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Project Manager Masjid Sheikh Zayed Solo, Adriansyah, menjelaskan pembayaran utang mandor ke warung bukan tanggung jawab PT Waskita Karya (Persero) Tbk, karena para mandor Mesjid Sheikh Zayed sudah dibayar 100% oleh PT Waskita Karya sesuai hak atas tanggung jawab pekerjaannya.

“Sedangkan terkait informasi pemilik warung tidak bisa dibenarkan karena merupakan informasi sepihak, tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” jelas dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (17/3/2023).

Menurut dia, pihak warung pernah mendatangi tim proyek untuk meminta pertanggungjawaban, namun tim proyek menjelaskan bahwa kewajiban PT Waskita Karya terhadap mandor tersebut telah diselesaikan dan tim proyek meminta pihak warung untuk menghubungi langsung para mandor tersebut.

Pihak tim proyek PT Waskita Karya sudah memberikan nomor handphone dan juga lembar fotokopi KTP dari para mandor supaya diselesaikan secara musyawarah.

“Tim proyek juga tidak mengetahui apakah para mandor itu benar berutang atau kasbon kepada warung atau tidak, karena tim proyek tidak mengetahuinya,” papar dia.

Sebelumnya, seorang pedagang punya piutang seratusan juta rupiah yang belum dilunasi mandor proyek meskipun pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed telah rampung dan dibuka untuk umum di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Pedagang itu merupakan Dian Ekasari, 38, pemilik Warung Makan Restu Bunda, warga RT 001/RW 015 Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Dian semula berjualan mi ayam, bakso, dan kelapa muda. Namun adanya pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo serta permintaan mandor membuat Dian berjualan nasi, sayur, dan aneka lauk untuk pekerja proyek.

Dian menjelaskan salah satu mandor, G, asal Demak menitipkan 30 pekerja lalu keduanya membuat perjanjian pembayaran dua pekan sekali sejak sekitar 2020. Pembayaran untuk konsumsi termasuk rokok bagi pekerja lancar.

Selanjutnya ada dua mandor yang bergabung yakni G asal Purwodadi dengan 55 pekerja, dan N asal Demak dengan 65 orang pekerja. Namun, setelah berlangganan beberapa bulan ketiganya tidak lancar dalam pelunasan.

“Mandornya menalangi dulu, antara tukang dan warung, meskipun belum dibayar dari PT Waskita Karya [pelaksana proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed]” kata dia ditemui Solopos.com, Jumat (17/3/2023).

Ibu dua anak itu mengatakan total piutang ketiganya sekitar Rp150 juta, yakni G, asal Demak Rp30 juta; G, asal Purwodadi Rp55 juta; dan N asal Demak Rp65.556.000. Piutang sampai seratusan juta rupiah karena termasuk rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya