SOLOPOS.COM - Dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Elisabeth Ermuliana Kembaren. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunagoro X dinilai memiliki masa depan cerah, termasuk memiliki peluang menggantikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikan Dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Elisabeth Ermuliana Kembaren ditemui wartawan seusai memaparkan materi Future Partnership of Mangkunagoro X and Mayor of Surakarta: Revitalisation of Pura Mangkunegaran’s Area, Jumat (14/7/2023) siang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ibed, sapaan akrabnya menjadi salah satu narasumber pada rangkaian The 1st Mangkunegaran International Symposium: Towards a New Global History of Javanese Court Culture, Politics and Governance di Pura Mangkunegaran selama dua hari sejak Kamis (13/7/2023).

Ibed mengatakan peluang Mangkunagoro X menggantikan Gibran sangat besar apabila Gibran mendapatkan dorongan untuk berkompetisi pada Pilgub pada pesta politik tahun depan.

“Terus kedua dia masih muda. Dia kayaknya progresif, misalkan saya melihat dia studi banding ke kampus, ada intelektual engaging-nya kelihatan. Bikin acara seperti ini. Dia membuka perpustakaannya buat riset,” kata dia.

Hal itu, menurut Ibed, Mangkunagoro X ingin menunjukkan Pura Mangkunegaran terbuka dengan ilmu pengetahuan dari pariwisata.  Mangkunagoro X dekat dengan penguasa dalam rangka menjadikan Pura Mangkunegaran pusat kebudayaan.

“Dia masih muda, dia bisa jadi apa saja yang lebih lagi. Karena politik hari ini jadi ini gitu ya, siapa yang menyangka anak Pak Jokowi menjadi Wali Kota Solo. Karena punya kedekatan jalannya dimuluskan,” paparnya.

Adapun Ibed menyampaikan materi  Future Partnership of Mangkunagoro X and Mayor of Surakarta: Revitalisation of Pura Mangkunegaran’s Area karena literatur kontemporer Mangkunagoro X masih lebih sedikit dari Mangkunagoro sebelum-sebelumnya.

“Mangkunagoro VIII kan ibaratnya power-nya hilang karena daerah istimewa dicabut. Itu kayak dark ages dalam cycle kosmologi. Mangkunagoro X kayak naikin lagi,” paparnya.

Menurut dia, Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dinobatkan sebagai Mangkunagoro X di Pura Mangkunegaran, Solo, Sabtu (12/3/2022).

Acara itu dihadiri Presiden Jokowi, Gubernur Jateng yang kini menjadi Capres PDIP Ganjar Pranowo, semua trah Mataram. Ada statemen dukungan pemerintah terhadap Pura Mangkunagaran sebagai pusat kebudayaan.

“Pura Mangkunegaran punya value politik. Yang betul-betul, saya butuh kamu sebagai legitimasi dan Pura Mangkunegaran juga butuh dekat dengan kekuasaan,” jelasnya.

Dia mengatakan kabar revitalisasi Pura Mangkunegaran terdengar pada Agustus 2022. Setelah kabar revitalisasi itu, ada kabar ngunduh mantu putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dengan Erina Sofia Gudono di Pura Mangkunegaran.

Gibran dan Mangkunagoro X mengecek Pura Mangkunegaran untuk persiapan ngunduh mantu pada November 2022 yang memberikan simbol politik. “Ini kayak kasih simbol, anak saya mau nikah nih, kayak anak raja,” papar dia.

Simbol kedua, kata Ibed, kedekatan itu menguntungkan bagi Pura Mangkunegaran, Gibran seolah menjadi keluarga Pura Mangkunegaran. Mangkunagoro X memberikan gelar  Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) kepada Gibran pada Tingalan Wiyosan Jumenengan Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng KGPAA Mangkunagoro X yang Pertama, Maret 2023.

“Dalam politik pemikiran Jawa, gelar itu penting. Kalau raja Jawa itu memikirkan tatanan kosmik. Hamengkubuwana pemangku Jagat, Paku Alam pemersatu alam. Pakubuwana pemersatu jagat, Mangkunagoro konsepnya sama. Jadi dia ngasih gelar KPH di bawahnya bukan enggak ada artinya tapi ‘kamu sudah menjadi part keluarga saya’,” jelas dia.

Menurut Ibed, keluarga Presiden Jokowi lebih sering berkunjung ke Pura Mangkunegaran. Mangkunagoro X dinilai tidak politis dibandingkan yang lainnya. Mangkunagoro merupakan wajah baru.

“Saya lihat hubungannya dengan Gibran lebih cair, lebih cocok sama-sama muda, sama-sama punya kekuasaan, sama-sama future banget. Kita melihat Mangkunagoro X benar-benar punya future yang baik karena baik naik tahta disambut pucuk tertinggi,” ungkapnya.

Menurut dia, revitalisasi Pura Mangkunegaran tidak mungkin selesai apabila tidak mendapatkan perhatian dari Presiden Jokowi. Revitalisasi di mana pun apabila tak ada dukungan keinginan politik tak akan rampung dengan cepat.

“Bisa dikatakan ini wah kebangkitan Pura Mangkunegaran meskipun secara politik gak seperti Sri Sultan karena daerah istimewa,” paparnya.

Dia menjelaskan mungkin hubungan antara Mangkunagoro X dengan Gibran bisa naik level. Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang dinobatkan sebagai Mangkunagoro X mungkin lebih aman daripada kandidat lainnya.

“Jadi pas yang dipilih wajah baru, kekuatan baru, dia juga punya kedekatan dengan Solo. Pemimpin itu banyak dari Solo. Misalkan Pak Harto [mantan Presiden Soeharto], Ny Tien Soeharto canggah Mangkunagoro III. Pak Jokowi dua periode Wali Kota Solo, Gibran Wali Kota Solo. Power banyak dari Solo,” jelasnya. Menurut dia, Kota Solo bukanlah daerah istimewa namun para penguasa banyak dari Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya