Soloraya
Minggu, 22 Januari 2023 - 07:24 WIB

Mangkunagoro X & Ganjar Pranowo Kagum dengan Desain Pendapa Rumdin Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peresmian rumah dinas (rumdin) Bupati Karanganyar, Sabtu (21/1/2023) malam. Peresmian tersebut dihadiri Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwa dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Rumah dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar yang pembangunannya menelan anggaran Rp22 miliar diresmikan, Sabtu (21/1/2023) malam. Bangunan bergaya arsitektur Kolonial-Jawa ini menjadi simbol Karanganyar dan Mangkunegara.

Peresmian dihadiri Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwa dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Advertisement

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwa, mengungkapkan kekagumannya dengan pembangunan rumdin bupati Karanganyar.

Terutama bangunan pendapa rumdin dibangun memiliki bentuk terinspirasi mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro I Raden Mas Said atau dikenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Bangunan tersebut erat kaitannya dengan Mangkunegara.

“Bangunan pendapa menjadi simbol Karanganyar tidak lepas dari Raja Mangkunegara. Menjadi pengingat bahwa dahulu sebelum masa kemerdekaan, Kabupaten Karanganyar merupakan wilayah kadipaten Mangkunegara,” kata dia.

Advertisement

Mangkunagoro X mengatakan ada historis Kabupaten Karanganyar dengan Mangkunegara. Di Bumi Intanpari (sebutan Kabupaten Karanganyar) ini memiliki banyak peninggalan bersejarah dengan Mangkunegara.

Banyak situs, benda, petilasan, pesanggarahan serta pemandian yang kaitannya erat dengan Mangkunegara. Belum lagi warisan budaya tak benda di Karanganyar, seperti tari-tarian. Mangkunagoro X meminta jejak sejarah ini harus dijaga bersama-sama.

“Indentitas Karanganyar tidak lepas dari Mangkunegara. Saya merasa bangga, pendapa ini menjadi pengingat akan sejarah,” katanya.

Mangkunagoro X berharap ini menjadi langkah awal merajut kembali koneksivitas Kabupaten Karanganyar dengan Mangkunegara. Dalam menjaga pelestarian budaya sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.

Advertisement

Mangkunagoro X juga akan mengundang secara khusus Karanganyar di Hari Jadi Pura Mangkunegaran pada 17 Maret mendatang. Undangan tersebut sebagai balasan dan jalinan erat sejarah Karanganyar dan Mangkunegara.

“Kami akan undang masyarakat Karanganyar, seperti UMKM dan tokoh-tokoh budaya saat hari jadi Pura Mangkunegara nanti,” katanya.

Mangkunagoro X juga berharap selesainya pemugaran rumdin bupati Karanganyar bisa membawa keberkahan bagi masyarakat di sini. Kemudian bisa menjadi wadah berdiskusi dan berkumpul masyarakat. Sekaligus menjadi pengingat sejarah panjang Karanganyar dan perjuangan Raden Mas Said.

Sama halnya Mangkunagoro X, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga terpesona dengan bangunan rumdin Bupati Karanganyar. Ganjar berpesan bangunan tersebut bukan sekadar gedung. Namun bangunan yang didesain terbuka ini bisa menjadi tempat atau wadah bagi masyarakat Karanganyar.

Advertisement

“Mudah-mudahan terbuka pemerintahannya. Bukan menjadi tempat menakutkan tapi menjadi tempat yang ramah dengan banyak sekali kegiatan masyarakat. Sehingga bisa berbaur masyarakat dan pemimpinnya,” pintanya.

Ganjar takjub dengan desain rumdin yang dinilai cukup keren. Meski dirinya memberi catatan kecil, mengenai interior bangunan pendapa rumdin yang masih belum selesai sepenuhnya.

Ketoke iki rodo kesusu. Masih cepret-cepret sithik [cat pendapa]. Nanti bisa diselesaikan lagi dibenahi biar lebih baik,” pintanya.

Menanggapi catatan Gubernur tersebut, Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan akan memperbaikinya. Nantinya akan dilakukan pengecatan ulang sehingga memberikan sentuhan warna yang lebih maksimal.

Advertisement

“Ini kan memang butuh diwarnai lagi. Kurang saja itu di cat ulang,” katanya.

Bupati merasa bangga dengan konsep pembangunan rumdin yang memadukan bangunan Kolonial dan Jawa. Bangunan Kolonial ada pada desain rumah dinas, gedung PKK, mes ajudan.

Sementara bangunan berkonsep Jawa dengan khas Mangkunegara ada pada banguna Pendapa Rumdin. Bangunan pendapa rumdin berasitektur mahkota Raden Mas Said.

Pendapa tersebut dikenal dengan nama Joglo Raden Mas Said. Secara historis Kabupaten Karanganyar merupakan wilayah Mangkunegara. Raja-raja Mangkunegara juga di semayamkan di Karanganyar.

Pemkab mendesain atap pendapa rumdin terinspirasi kuluk Raja Mangkunegara I Raden Mas Said. Ini sekaligus penghormatan terhadap Mangkunegara I. Hal itu erat dengan sejarah Karanganyar karena kabupaten ini didirikan oleh Raden Mas Said.

“Karanganyar sangat akrab dengan Mangkunegara. Ini menyatu dan menjadi kebanggaan kita,” katanya.

Advertisement

Tak ubahnya pendapa rumah dinas yang lalu, masyarakat maupun kedinasan boleh menyelenggarakan event di sana.

Kapasitas tamu Joglo Raden Mas Said 600 orang atau 1,5 kali dari kapasitas pendapa rumah dinas lalu. Rumdin bupati menjadi ikonik baru bagi Karanganyar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif