Soloraya
Jumat, 18 Maret 2022 - 01:17 WIB

Mangkunegaran Ruwahan, Paundra Nyekar ke Astana Oetara Nusukan Solo

Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Unggahan foto GPH Paundrakarna saat nyekar di makam KGPAA Mangkunagoro VI di Astana Oetara, Nusukan, Banjarsari, Solo, Kamis (17/3/2022). (nstagram @gph_paundrakarnajs)

Solopos.com, SOLO — Gusti Pangeran Haryo (GPH) Paundrakarna Jiwa Suryonegoro atau Paundra nyekar atau berziarah ke makam KGPAA Mangkunagoro VI di Astana Oetara, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo.

Hal itu diketahui dari unggahan foto di story akun Instagram pribadinya, @gph_paundrakarnajs, Kamis (17/3/2022) malam. “Sowan eyang Leluhur Adipati Mangkunegoro VI di Pasarean Astana Oetara-Solo,” tulis Paundra pada keterangan story-nya.

Advertisement

Baca Juga: Ini Deretan Film yang Dibintangi Paundrakarna

Pada foto itu tampak Paundra duduk di ambang pintu bersama seorang perempuan. Paundra mengenakan kaus lengan pendek warna putih dan celana abu-abu.

Pada waktu hampir bersamaan dengan diunggah foto Pandra sedang nyekar tersebut, di Pura Mangkunegaran Solo juga berlangsung acara Ruwahan sekaligus peringatan Hari Jadi ke-265 Mangkunegaran. Acara itu dihadiri 200-an tamu.

Advertisement

Baca Juga: Paundra Jadi Pangeran Sepuh Mangkunegaran Solo, Begini Penjelasannya

Bhre Cakrahutomo selaku Mangkunagoro X juga hadir memimpin acara yang diisi dengan tahlilan tersebut. Hari Jadi Mangkunegaran Solo diperingati setiap tanggal 17 Maret. Sedangkan ruwahan merupakan tradisi tahunan setiap bulan Ruwan atau Syakban.

Tradisi dilakukan dengan nyekar atau mengunjungi makam leluhur. Pada sisi lain, KGPAA Mangkunagoro VI yang makamnya diziarahi oleh Paundra di Astana Oetara merupakan satu-satunya pemimpin Mangkunegaran yang dimakamkan di luar kompleks makam para adipati Mangkunegaran.

Advertisement

Baca Juga: Paundra Ternyata Syuting di Istana Batik Keris Solo, Acara Apa Ya?

Kompleks makam para penguasa Mangkunegaran bernama Astana Giri Layu di Matesih, Karanganyar. Mangkunagoro VI merupakan penguasa yang berhasil menyelamatkan Pura Mangkunegaran dari kisis keuangan yang ditinggalkan penguasa sebelumnya.

Makam Astana Oetara tempat peristirahatan terakhir Mangkunagoro VI didesain oleh Ir Soekarno yang tak lain adalah kakek Paundrakarna dari pihak ibu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif