SOLOPOS.COM - Proses produksi brambang goreng di rumah produksi Bramgor Putri Mangu di Madegondo RT 004/RW 004, Grogol, Sukoharjo, Jumat (26/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Di Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, muncul kisah luar biasa dari  mantan asisten rumah tangga (ART) yang mengecap kesuksesan sebagai pengusaha berambang goreng. Dia adalah Sulistiyo Rini. Ia memproduksi berambang goreng dengan merek Bramgor Putri Mangu.

Yang unik dari wanita yang karib di sapa Anik ini adalah upayanya untuk ikut meningkatkan kesejahteraan warga lain di sekitarnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sambil sibuk mempersiapkan nasi Jumat berkah di rumah produksinya, Jumat (26/1/2024), Anik berbagi cerita tentang perjalanan usahanya yang dimulai sejak 2014 setelah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sebagai ART.

Langkah awal Anik terbilang sederhana, membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual beberapa produk. Namun, berambang goreng buatannya tanpa menggunakan campuran apa pun ternyata berhasil mencuri hati pasar.

“Awal buka itu pada 2014, awalnya hanya 2 kilogram/hari untuk produksinya. Saya bawa ketika mengantarkan sekolah anak, kemudian guru-gurunya sempat jadi reseller. Dari sana penjualannya kemudian berkembang dari mulut ke mulut,” ujar perempuan 34 tahun ini.

Seiring waktu, bisnis Anik terus tumbuh. Kini ia memiliki tiga rumah produksi, salah satunya berada di Madegondo dan dua lainnya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Salah satu hal yang patung diacungi jempol dari Anik adalah komitmennya untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi produksinya. Ia lebih memilih mempekerjakan para ibu-ibu itu ketimbang menggunakan mesin dalam produksinya. Kini, karyawannya sudah mencapai 40 orang.

Pada satu lokasi produksinya, Anik mampu memproduksi 400 kilogram berambang goreng per harinya. Meski tak menyebut secara rinci omzet yang diperoleh, ia bangga bisa membeli empat rumah dan satu tanah dari hasil usahanya selama 10 tahun terjun dalam bisnis ini.

Orisinalitas dan kualitas yang jadi kelebihan dari berambang goreng buatan Anik. Bahan baku bawang merah berkualitas ia datangkan dari Tawangmangu. Bawang merah ini yang memberikan cita rasa manis yang khas.

Kadang, suplai bawang merah dari Tawangmangu terkendala panen yang berkurang lantara cuaca tak mendukung. Kalau sudah begitu, ia akan mendatangkan bawang merah dari Brebes. Namun diakuinya ada sedikit perbedaan rasa.

Ia menerapkan strategi marketing dengan tidak menurunkan harga saat harga bahan baku turun. Ia lebih memiliki memberikan bonus kepada pembeli saat harga bawang merah anjlok.

Membuat berambang goreng yang enak ternyata gampang-gampang susah. Dari pengalamannya setiap karyawan Anik memiliki kurva pembelajaran yang berbeda. Beberapa memerlukan waktu 3 hari untuk bisa membuat berambang goreng yang sesuai standar Ani. Ada juga yang butuh waktu hingga satu bulan.

Produk Anik tidak hanya diterima di berbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga telah memasuki pasar internasional. Berambang goreng buatannya telah dipasarkan di Amerika, Malaysia, Singapura, hingga Swiss oleh reseller yang membawanya langsung kepada pelanggan. Anik menjual produknya di rumah produksi dan melalui platform marketplace dengan harga Rp50.000 per 250 gram. Sementara 1 kg berambang goreng dijual Rp160.000.

Menjalankan bisnis tak selamanya mulus. Ada saja masalah yang dihadapi, begitu juga dengan Anik. Ia pernah mengalami pencurian konten video pengemasan bawang goreng oleh pihak lain yang melabelinya dengan nama produk yang berbeda. Anik merasa kasihan kepada konsumennya karena kualitas produk yang berbeda dengan yang ditampilkan dalam video tersebut.

Tak hanya memproduksi berambang goreng, Anik juga menjual bawang putih goreng dan kripik usus goreng sebagai produk pelengkap. Kripik usus dipilih untuk memanfaatkan minyak hasil penggorengan berambang goreng untuk memberikan rasa yang lebih gurih. Anik berharap rumah produksinya dapat terus berkembang, bermimpi memiliki rumah produksi permanen agar tempat produksi yang digunakan lebih luas dan bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya