Soloraya
Senin, 27 Februari 2023 - 09:21 WIB

Mantan Rival Gibran Beri Nilai 60 untuk Kinerja 2 Tahun Pimpin Solo

Kurniawan  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bagyo Wahyono. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Mantan calon Wali Kota Solo dari jalur perseorangan di Pilkada Tahun 2020, Bagyo Wahyono, memberikan nilai 60 dari nilai maksimal 100 untuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, atas kinerjanya dalam dua tahun terakhir.

“Kalau saya melihat situasi ini sudah lumayan nggih. Saya jujur, prihatin dengan Keraton. Tapi ini mulai dipikirkan, ada dana yang nanti di bawah komando Mas Gibran bisa menjembatani untuk memikirkan Keraton,” ujar dia, Senin (27/2/2023).

Advertisement

Bagyo merasa cukup terwakili dengan apa yang sudah dilakukan Gibran dalam mengelola Solo dua tahun ini. Sebab dia memang mencintai kebudayaan Solo. Keraton Solo merupakan warisan budaya yang harus selalu dilestarikan.

Bagyo juga mengapresiasi langkah Gibran membangun hunian yang bagus di wilayah Semanggi dan Mojo.

Advertisement

Bagyo juga mengapresiasi langkah Gibran membangun hunian yang bagus di wilayah Semanggi dan Mojo.

“Yang penting Solo itu saya lihat lumayan untuk Mas Gibran. Termasuk Semanggi dulu sempat debat, akhirnya dibangun,” kata dia.

Bagyo mengaku juga punya program pemanfaatan lahan kosong di dekat Bantaran Sungai Bengawan Solo sebagai hunian warga. Program itu pernah disampaikan ketika debat pasangan calon Wali Kota dan Wawali Solo tahun 2020.

Advertisement

Bagyo pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya bila program tersebut murni atau betul-betul pemikiran seorang Gibran.

“Kalau itu pemikiran betul-betul murni dari Mas Gibran ya saya merespons baik. Tapi kalau bukan pemikiran Mas Gibran, ya nyuwun sewu,” imbuh dia.

Bagi Bagyo yang terpenting bagaimana warga Solo bisa merasa terayomi dan puas. Walau dia menilai masih banyak pekerjaan rumah atau PR yang perlu dibenahi Gibran di sisa waktu kepemimpinannya.

Advertisement

Dia mencontohkan perlunya dana-dana bantuan agar bisa terdistribusi secara merata ke yang membutuhkan.

“Saya dengar dari bawah gelontoran dana-dana itu agar selektif, merata, disensor tenan, diteliti. Lurah-lurah juga harus betul-betul mudeng, melihat siapa-siapa. Jangan ada gejolak lagi. Kondisi sekarang sangat luar biasa,” urai dia.

Bagyo meminta agar setiap program bantuan benar-benar bisa dirasakan masyarakat yang membutuhkan, seperti orang telantar, anak yang tak bisa sekolah, orang jompo, anak yatim piatu, dan warga yang butuh hunian rumah.

Advertisement

“Saya mohon teliti mengaudit orang-orang telantar, tak bisa sekolah, jompo, yatim piatu, termasuk rumah susun yang dulu menangis cari KIS sulit. Saya lihat, saya nilai 60 dari 100. Sudah lumayan lah, sudah ada peningkatan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif