SOLOPOS.COM - Suasana kandang Sapi Pedia milik Teguh Topo di Dusun Sidowayah, Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Dusun Sidowayah, Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Teguh Topo, 29, menerapkan sistem jual beli online dalam perdagangan ternak sapi.

Dengan sistem itu masyarakat tidak perlu berdesak-desakan ke pasar hewan untuk membeli sapi. Pembeli cukup melihat sapi yang akan dibeli secara online melalui handphone atau perangkat eletronik di rumah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kini, Teguh mampu menjual sapi hingga 200 ekor setiap bulannya. Penjualan tidak hanya meliputi wilayah Wonogiri, tetapi juga sampai ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Lubang Yudo, Saksi Kesaktian Ulama yang Dibunuh PKI di Madiun

Teguh memulai mengembangkan pemasaran melalui sistem online sejak 2019 lalu. Menurut dia, sistem online mempermudah proses jual-beli sapi. Sehingga berbeda dengan membeli sapi di pasar.

Untuk menyetok sapi, setiap pasaran jawa Pahing, Teguh membeli sekitar 30 sapi baru. Dari sapi itu, ia membuat video dan menjelaskan harga dan spesifikasi sapi.

Kemudian video itu diunggah ke kanal youtube miliknya yang bernama Sapi Pedia Wonogiri dan instagram @sapi_pedia. Pembeli bisa memesan sapi miliknya melalui kedua akun tersebut.

“Jika melalui online, harga yang ditawarkan benar-benar berasal dari pemilik sapi, murni dari pemiliknya. Jika di pasar hewan, harga yang ditawarkan terkadang telah melalui calo atau perantara,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Melalui sistem online, menurut dia, pembeli bisa meminta video dengan jarak jauh maupun jarak dekat. Jika jarak jauh bisa diperlihatkan dengan orang berdiri di samping sapi, sehingga bisa memperkirakan ukuran sapi.

Untuk jarak dekat, bisa memperlihatkan detail sapi seperti jika ada yang cacat bisa terdeteksi. Jika kurang yakin, bisa minta diukur dengan meteran untuk mengetahui tinggi dan panjang sapi. “Pembeli cukup membayar uang muka minimal 5% dari harga sapi. Pelunasan bisa dilakukan jika sapi sudah sampai tujuan,” ungkap dia.

Garansi

Untuk meyakinkan pembeli, ia memberi garansi. Jika dalam waktu satu pekan atau satu bulan sapi tidak sehat, uang dikembalikan 100% atau bisa ditukar dengan sapi yang lebih sehat.

Di tengah pandemi Covid-19, perkembangan jual beli online justru semakin baik dan pesat. “Mungkin karena banyak pembeli yang takut ke pasar. Sehingga banyak yang pesan lewat online,” ujar dia.

Polisi Tangkap Pengunggah Foto KH Ma’ruf Amin dengan Bintang Porno Jepang

Sebagian pelanggannya, lanjut dia, terdiri dari para perantauan, bahkan ada pula Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Selain itu, para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga banyak yang berminat. “Biasanya kalau TKI itu membelikan orang tuanya yang ada di kampung halaman,” kata dia.

Jenis sapi unggulan yang ditawarkan yakni simetal, limousin, dan peranakan ongole (PO) Kebumen. Selain itu juga menjual sapi PO berwarna putih, mempunyai punuk, bisa untuk pawai dan ditunggangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya