Soloraya
Selasa, 16 Maret 2021 - 09:58 WIB

Mantap, IPM Klaten Meningkat Jadi 75,56

Bc  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sri Mulyani saat melaporkan pertanggungjawaban tahun 2020 di ruang sidang paripurna DPRD Klaten, Senin (15/3/2021).(istimewa)

Solopos.com, KLATEN-- Pandemi Covid-19 selama 2020 membawa dampak yang signifikan di hampir semua sektor kehidupan, tak terkecuali di Kabupaten Klaten.

Sejumlah sektor mengalami perubahan besar hingga menggeser prioritas pembangunan di Kabupaten Bersinar.

Advertisement

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten berhasil mempertahankan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tengah pandemi yang melanda.

IPM Kabupaten Klaten mencapai 75,56 persen di tahun 2020 atau naik 0,186 poin dibandingkan tahun 2019 sebesar 75,29 persen.

Baca Juga Perpadi Dan Pemuda Tani: Food Estate Untuk Menjaga Swasembada Pangan

Advertisement

Capaian Positif

Menurut rilis Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten, Bupati Sri Mulyani mengatakan hal ini merupakan capaian positif karena Pemkab Klaten mampu mempertahankan tren kenaikan IPM dari tahun ke tahun.

Menurutnya peningkatan IPM juga menjadi indikator Pemkab Klaten mampu mempertahankan peforma kerja yang terbaik. Terlebih IPM Kabupaten Klaten melebihi rata-rata Provinsi Jawa Tengah yakni sebesar 71,87 persen; dan nasional 71,94 persen di tahun yang sama.

Hal ini merupakan upaya keras kami selaku pemangku daerah untuk mempertahankan tren positif meski menghadapi pandemi yang terjadi secara global,” ungkapnya ditemui seusai laporan pertanggungjawaban tahun 2020 di ruang sidang paripurna DPRD Klaten, Senin (15/3/2021).

Advertisement

Baca Juga: Berawal Dari Iseng, Pria Klaten Sukses Bisnis Akuarium Dari Ban Bekas

Adapun bidang yang menunjang naiknya IPM Kabupaten Klaten, antara lain; di bidang pendidikan, tingkat partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (usia 5-6 tahun) mencapai 73,97 persen, pendidikan dasar (usia 7-12 tahun) 88,54 persen, pendidikan menengah pertama (usia 13-15 tahun) 71,14 persen, sementara tingkat partisipasi pendidikan kesetaraan usia 7-18 tahun 5,79 persen.

Di bidang kesehatan di antaranya; rasio daya tampung rumah sakit rujukan meningkat sebesar 0,13 persen, layanan kesehatan ibu hamil mencakup 93,44 persen, layanan persalinan 96,92 persen, pelayanan kesehatan balita 92,71 persen.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif