SOLOPOS.COM - Enam pelajar berfoto di depan dua bus sekolah di halaman Dishub Sragen saat membuat konten terkait bus sekolah di Dishub Sragen, belum lama ini. (Istimewa/KMSK Pelajar Sragen).

Solopos.com, SRAGEN—Para pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Sragen mendirikan Kelompok Masyarakat Sadar Keselamatan (KMSK) pada 2012 karena pelanggaran lalu lintas di daerah tersebut masih cukup tinggi. Pelanggaran lalu lintas itu berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas (lakalantas).

Berdasarkan hasil Operasi Patuh Candi 2023 selama 14 hari pada Juli 2023 lalu, jumlah pelanggaran lalu lintas mencapai 4.582 kasus atau naik 66% dibandingkan dengan hasil operasi yang sama pada 2022 yang saat itu tercatat 2.757 kasuas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Polisi menindak para pelanggar dengan tilang elektronik dan manual untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dan menjaga keselamatan di jalan.

Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen meluncurkan dua unit bus sekolah gratis juga orientasinya juga untuk menjaga keselamatan para pelajar.

Ketua KMSK Pelajar Sragen, Steven Parera Putra Mahardika, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (6/8/2023), mengungkapkan bus sekolah yang diinisiasi Dishub merupakan inovasi baru yang sangat bagus.

Dia berharap dengan adaya bus sekolah para siswa bisa memanfaatkan bus sekolah itu saat berangkat dan pulang sekolah. Dia mendorong para pelajar beralih ke kendaraan umum yang lebih aman.

“Keberadaan bus sekolah itu juga bisa menekan angka kecelakaan. Menurut saya, pengguna jalan ada yang sudah taat dan ada yang belum taat dalam berlalu lintas. Bagi warga yang belum taat itu didominasi oleh pelajar atau di bawah umur [kurang dari 18 tahun. Masih banyak dari mereka yang naik motor dengan kecepatan melebihi batas yang disarankan alias ngebut,” kata dia.

Bahkan saat malam hari, terutam asaat akhir pekan, lanjut Steven, banyak yang balapan liar di sepanjang jalan raya Solo-Sragen.

Oleh karena itu legiatan KMSK yang saat ini memiliki 60 anggota dari SMA dan SMK fokus pada pelajar dan pemuda di Kabupaten Sragen. KMSK terus mengampayekan patuh aturan lalu lintas lewat media sosial.

“Kami mengaitkan media sosial, seperti Instagram, Tiktok. Kami juga membuat konten untuk mengenalkan KMSK, keselamatan saat di jalan, dan mempromosikan bus sekolah,” ulas Steven.

KMSK Sragen dibentuk di Sragen pada 2012. KMSK bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat terlibat dan peduli terhadap keselamatan berlalu lintas, khususnya di Bumi Sukowati.

“Kami pernah diundang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjadi narasumber pendidikan KMSK di Provinsi Serang Banten pada 2016. Kemudian pada 2017, KSMK masih ada tetapi kegiatannya sangat sedikit. Baru pada 2022 atas prakarsa Dishub menggiatkan KMSK kembali dan ditunjuk kalangan pelajar,” ujar Steven.

KMSK dihidupkan lagi setelah lomba pelajar pelopor keselamatan jalan tingkat kabupaten 2022. Dia meminta seluruh siswa SMA dan SMK di Sragen ikut KMSP Pelajar.

“KMSK memberi sumbangsih positif terhadap keselamatan berlalu lintas,” imbuh Steven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya