SOLOPOS.COM - Peresmian Embung Tirto Makmur di Gondanglegi, Klego, Boyolali, yang merupakan hasil kolaborasi korporasi yang terwadahi di Kadin Indonesia dan masyarakat Gema PS, Kamis (31/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Embung Tirto Makmur di Desa Gondanglegi, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, yang merupakan hasil kolaborasi masyarakat dengan korporasi diresmikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan perusahaan nasional Indika Nature pada Kamis (31/8/2023) siang.

Peresmian dan pembuatan embung baru di Klego tersebut dilaksanakan sebagai wujud dukungan Kadin Indonesia terhadap program perhutanan sosial. Kegiatan tersebut dihadiri beberapa pejabat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tampak Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, CEO Indika Nature Leonardus H Sidharta, beberapa pengurus Kadin Indonesia.

Kemudian petani anggota Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS), pejabat Kecamatan Klego, dan masyarakat Gondanglegi.

Arsjad Rasjid mengungkapkan embung yang diberi nama Tirto Makmur itu adalah hasil inisiasi Kadin Indonesia yang kemudian berkolaborasi dengan Indika Natur dan kelompok tani Wono Makmur yang merupakan bagian dari Gema PS.

Ia menyatakan embung tersebut adalah pilot project kolaborasi masyarakat dan korporasi. Diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi kolaborasi antara masyarakat dan swasta di daerah lain.

“Sehingga 5,3 juta hektare izin perhutanan sosial yang telah diberikan pemerintah bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata dia.

Arsjad juga berharap hal tersebut menjadi awal dari gotong royong berbagai pihak untuk memastikan petani hutan juga bisa menjadi pengusaha petani. Untuk mewujudkan tersebut, ia mengatakan Kadin Indonesia sebagai rumah para pengusaha hadir bagi petani hutan di sekitar embung.

Ia menyatakan ketika ekosistem di sekitar embung telah tumbuh, maka bisa menjadi percontohan. Arsjad juga mengatakan ia akan mengajak para pengusaha besar untuk mengunjungi dan melihat ekosistem di Embung Tirto Makmur.

Lebih lanjut, ia menginformasikan embung tersebut memiliki kapasitas 10.517 meter kubik dan dibangun sejak Maret 2023. Embung tersebut berada di lokasi yang lebih tinggi dibanding wilayah sekitarnya, sehingga air dapat mengalir dengan memanfaatkan gravitasi bumi.

Respons Atas Kekurangan Sumber Air

Ia melanjutkan pembangunan embung dan sentra perhutanan sosial (SPS) dengan pendekatan regenerative forest business adalah respons dari kondisi kehutanan dan pertanian sejumlah daerah di Pulau Jawa yang kekurangan sumber air.

“Keberadaan embung ini merupakan optimalisasi pemanfaatan lahan berdasarkan kajian untuk memenuhi kebutuhan petani dalam penyediaan air irigasi sawah dan perhutanan sosial,” kata dia.

Ia berharap dengan keberadaan embung Tirto Makmur dapat meningkatkan produksi pertanian dan perhutanan di sekitar lokasi.

Terpisah, Ketua Gema PS, Rozikin, mengapresiasi kolaborasi antara Kadin Indonesia, Indika Nature, dan Gema PS. Ia mengatakan kolaborasi tersebut adalah melengkapi perjuangan Gema PS.

“Selama ini, kami berjuang untuk memperoleh izin dari negara, tapi belum bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan petani. Tetapi dengan masuknya Kadin Indonesia, kami optimistis program Presiden ini benar-benar akan menyejahterakan petani,” kata dia.

Pembangunan embung tersebut sudah seizin SK Perhutanan Sosial Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Makmur. Hal tersebut adalah tindak lanjut dari laporan Gema PS kepada Presiden Joko Widodo pada Januari 2023.

Rozikin mengatakan pada kesempatan tersebut, Gema PS menyampaikan keinginan untuk bekerja sama dengan Kadin Indonesia.

“Alhamdulillah, hari ini kerja sama ini terwujud. Terima kasih kepada Pak Arsjad Rasjid dan seluruh pengurus Kadin Indonesia. Semoga inisiatif ini dapat direplikasi ke seluruh Indonesia dan dilanjutkan oleh siapa pun pemimpin Indonesia nanti,” harap Rozikin.

Sementara itu, CEO Indika Nature, Leonardus H Sidharta, berharap kolaborasi perusahaannya dengan Kadin Indonesia dan Gema PS mampu membawa perubahan ekonomi di sekitar wilayah Boyolali.

“Hal ini sejalan dengan tujuan Indika Nature untuk memelihara hutan dan mengelola hasilnya guna meningkatkan perekonomian masyarakat, serta menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui solusi berbasis alam,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya