SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, saat diwawancarai wartawan di acara lepas sambut Kapolres Boyolali di Mapolres Boyolali, Jumat (20/1/2023). Ia mengungkapkan pernah menjadi penyidik KPK. (Solopos/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI — Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, berpamitan pada Jumat (20/1/2023) untuk melaksanakan tugas baru sebagai Wadanmentarsis Ditbintarlat Akpol Lemdiklat Polri. Jabatan Kapolres Boyolali selanjutnya diemban AKBP Petrus Parningotan Silalahi.
Petrus sebelumnya menjabat Kasubdit 2 Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan pernah juga menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pantauan Solopos.com, deretan karangan bunga berjejer di halaman Mapolres Boyolali, Jumat sore.
Pengirimnya beragam, mulai dari pengelola tempat wisata, rumah makan, beberapa perusahaan, dan instansi lainnya. Karangan-karangan bunga tersebut memberikan ucapan selamat dan doa sukses atas serah terima jabatan dari AKBP Asep Mauludin kepada AKBP Petrus Parningotan Silalahi.
Sekitar pukul 14.30 WIB, Kapolres baru Boyolali tiba bersama istri disambut dengan pedang pora. Lalu berlanjut jabat tangan dengan para pejabat Polres Boyolali, dan terakhir disambut pejabat lama, Asep Mauludin.
Sekitar pukul 14.30 WIB, Kapolres baru Boyolali tiba bersama istri disambut dengan pedang pora. Lalu berlanjut jabat tangan dengan para pejabat Polres Boyolali, dan terakhir disambut pejabat lama, Asep Mauludin.
Kemudian, Kapolres baru dan lama beserta jajaran masuk ke kantor untuk acara internal dilanjutkan acara apel sekitar pukul 15.15 WIB. Setelah itu, di bawah guyuran hujan gerimis pukul 16.10 WIB, AKBP Asep menuju mobil dinasnya sambil menyalami petugas satu per satu.
Ia sempat dibopong oleh Tim Sigap Mencegah Onar (Simo). Kepada wartawan, Asep mengaku bersyukur karena telah menyelesaikan tugas memimpin Polres Boyolali dengan keadaan aman.
Lebih lanjut, Asep meminta doa dari masyarakat Boyolali untuk pelaksanaan tugasnya ke depan. Ia juga berharap agar bisa berguna untuk kemajuan satuan yang akan ia tempati.
“Terima kasih banyak kepada seluruh elemen masyarakat Boyolali yang telah membantu dan mendukung pelaksanaan tugas selama di Boyolali. I Love Boyolali!” katanya.
Ia kemudian bergegas menuju mobilnya dan meninggalkan area Mapolres Boyolali. Sementara itu, Kapolres Boyolali, Petrus Parningotan Silalahi, mengungkapkan segera menyesuaikan diri dan melanjutkan kepemimpinan dari AKBP Asep Mauludin.
Petrus juga akan melanjutkan setiap program Asep dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan kondisi masyarakat terkini. Terkait program yang akan dikembangkan di Boyolali, Petrus mengatakan akan melihat perkembangan situasi.
“Tentunya program yang bagus dari pemimpin sebelumnya tetap kami lanjutkan tapi kami akan tetap berinovasi sedikit dengan mempertimbangkan dan melihat dinamika masyarakat sekarang seperti apa. Apalagi sekarang masuk tahun politik, ini masih awal tahun,” kata dia.
Ia menjelaskan prioritasnya adalah bagaimana polisi selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. “Setiap keluhan masyarakat, apa pun permasalahan masyarakat, polisi harus bisa memberikan solusi kepada masyarakat,” kata dia.
Saat ditanya terkait program 100 hari kerja, Petrus mengungkapkan ia tak memiliki program tersebut. Namun, ia ingin bekerja langsung untuk masyarakat.
“Kalau bisa satu hari ini saya kerjakan semua agar masyarakat aman, nyaman, dan tenteram. Jadi 1 x 24 jam saya harus membuat masyarakat itu nyaman, aman, dan tenteram. Itu memang cita-cita dari polisi,” katanya.
Lebih lanjut, Petrus membenarkan dia juga pernah menjadi penyidik di KPK sebelum menjadi Kapolres Boyolali. Namun, apakah pengalaman kerjanya di KPK dapat diterapkan di Polres Boyolali, Petus mengaku akan melihat situasi ke depan.
“Tentunya kami melihat nanti bagaimana kolaborasi dari pengalaman yang telah kami dapatkan sebelumnya di KPK dengan kondisi kantor Polres Boyolali sekarang ini, kami akan melakukan modifikasi, kolaborasi. Semoga bisa menjadikan polisi Polres Boyolali itu menjadi polisi yang sangat dicintai masyarakat Boyolali,” kata dia.