SOLOPOS.COM - Penari tampil mengisahkan kelahiran Parikesit dalam Solo Menari 2022 di lobi utama Solo Square Mall, Laweyan, Solo, Jumat (29/4/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Solo Menari menjadi agenda rutin di Kota Solo dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia yang jatuh pada (29/4/2023) mendatang. Acara Solo Menari 2023 tersebut akan melibatkan setidaknya 500 orang penari.

“Untuk target peserta, memang kami tidak membatasi jumlah peserta yang ikut, tetapi untuk target sendiri paling tidak 500 orang,” papar salah satu panitia Solo Menari 2023, Nanang Putro Wahyu Aji, kepada Solopos.com, Sabtu (1/4/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Acara yang digelar pada akhir April tersebut rencananya berlokasi di empat tempat. Di antaranya meliputi Pasar Gede, Ngarsopuro, Kauman, dan Foodcourt Solo Paragon. Sementara, untuk waktu pelaksanaan masih dalam pembahasan lanjut oleh panitia.

“Untuk durasi [tarian] sendiri kami alokasikan waktu satu jam. Tetapi itu masih bisa berubah,” ucap dia.

Saat ini, Solo Menari 2023 masih dalam tahap persiapan, salah satunya mempersiapkan para penarinya. Panitia membuka pendaftaran kepesertaan penari bagi umum yang ingin mengikuti Solo Menari 2023.

Pendaftaran Solo Menari 2023 dibuka sejak Kamis (30/3/2023). Open Call tersebut berlangsung selama dua pekan sampai Sabtu (15/4/2023). Solo Menari 2023 hanya bisa diikuti oleh perempuan berusia minimal 15 tahun.

“Tidak ada sistem seleksi, semua bisa mengikuti,” ungkap dia. Masyarakat umum dari berbagai wilayah bisa mendaftarkan diri. Peserta tidak wajib mempunyai pengalaman menari sekian tahun. Tidak ada persyaratan tinggi dan berat badan agar bisa ikut Solo Menari.

“Untuk hijab, masih kami diskusikan, tetapi keputusan sementara ini diperbolehkan memakai hijab dengan tetap memakai sanggul,” terang dia. Peserta Solo Menari 2023 nantinya mengenakan kostum mandiri karena panitia tidak menyediakan kostum.

Tarian yang akan diperagakan dalam Solo Menari 2023, Bedhayan Naradipta yang disutradarai langsung oleh Boby Ari Setiawan bersama Koreografer Rustini. Kata Naradipta mengambil dari bahasa Sansekerta yang artinya manusia yang berkilai, raja atau pemimpin.

Dengan dominasi kostum berwarna putih, tarian ini mengekspresikan harapan yang suci dari masyarakat untuk menyambut dan menghantarkan pemimpin yang merakyat dan berkilau. Tarian ini erat dengan istilah Manunggal Kawula Gusti yakni menggambarkan rakyat dan pemimpin yang bersinergi menuju cahaya, menerangi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya