SOLOPOS.COM - Ilustrasi hitung pajak (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR–Realisasi investasi di Kabupaten Karanganyar 2022 hingga triwulan III mencapai Rp3,619 triliun atau telah melampaui target. Investasi paling besar disokong sektor perdagangan dan reparasi sebesar 19,38%.

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar, target investasi Kabupaten Karanganyar tahun ini Rp3,244 triliun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Target tersebut terdiri atas target investasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) senilai Rp2,024 triliun dan target investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) senilai Rp1,227 triliun.

Sedangkan total realisasi investasi yang diraih Kabupaten Karanganyar hingga triwulan ketiga tahun ini senilai Rp3.619 triliun. Capaian realisasi tersebut terdiri atas nilai investasi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) senilai Rp353 miliar, non-UMK atau menengah dan besar senilai Rp2,351 triliun, serta Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) senilai Rp913 miliar.

Kepala DPMPTSP Karanganyar Timotius Suryadi mengatakan  ada lima sektor terbesar penyokong investasi tersebut, yakni perdagangan dan reparasi, industri makanan, perumahan dan kawasan industri, industri tekstil, dan industri kimia dan farmasi.

“Ada lima sektor terbesar penyokong investasi tersebut yaitu perdagangan dan reparasi sebesar 19,38%, industri makanan 11,22%, perumahan dan kawasan industri (10,34%), industri tekstil 9,48%, dan industri kimia dan farmasi 9,55%,” ujar dia, Sabtu (12/11/2022).

Ada beberapa faktor yang dinilainya menjadi pemicu realisasi tersebut. Di antaranya kemudahan pelayanan perizinan dan realisasi investasi yang tertunda akibat pandemi Covid-19.

“Pertama kemudahan perizinan dan layanan yang semakin proaktif, kedua ada realisasi rencana investasi yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Selain itu, komitmen kepala daerah dalam mendukung investasi juga menjadi faktor penting. Kemudian tersedianya tenaga kerja yang profesional dan kompeten,” imbuh Timotius.

Sebelumnya, arus investasi pada 2021 di Kabupaten Karanganyar cenderung stagnan. “Investasi di 2020 meskipun dalam puncaknya pandemi Covid-19 masih ada peningkatan sedikit. Tapi di tahun ini tampaknya untuk mengejar nilai yang sama dengan tahun kemarin [2020] belum sebesar itu,” ujar, Timotius Suryadi, Kamis (18/11/2021).

Timotius mengatakan investasi paling banyak adalah sistem manufaktur, yaitu pengolahan dari setengah jadi menjadi barang jadi.

Artinya, menurut dia, industri di Kabupaten Karanganyar masih sangat menjanjikan dan cukup membantu produk domestik regional bruto (PDRB). Sebesar 42% PDRB memang ditopang oleh industri manufaktur.

“Untuk produk tekstil di tahun ini agak menurun karena di situasi pandemi Covid-19 tekstil mengalami tantangan yang cukup berat. Ekspor mereka terhambat sehingga sedikit turun. Ada juga industri farmasi dan makanan. Tapi masih di dominasi manufaktur,” kata Timotius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya