SOLOPOS.COM - Dinas Tenaga Kerja Kota Solo mengikuti kampanye program pengarusutamaan gender Pemkot Solo di Jl Slamet Riyadi, bersamaan dengan Solo Car Free Day, Minggu (15/1/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Tingkat pengangguran terbuka Kota Solo turun dua persen dari data tahun sebelumnya. Di satu sisi, Pemkot Solo berencana membangun Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) namun minimnya lahan di Kota Solo jadi kendala.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Solo, Widyastuti Pratiwiningsih, mengatakan tingkat pengangguran terbuka Kota Solo turun dari 7,85% pada 2021 menjadi 5,83% Agustus 2022. Data itu sesuai dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sudah ada penurunan 2,02 poin sehingga ya itu yang menjadi PR kami untuk beberapa ribu pengangguran ini,” katanya ketika berbicang dengan Solopos.com setelah mengikuti rapat bersama Komisi IX DPR RI di Balai Kota Solo, Rabu (18/1/2022) siang.

Menurut dia, tingkat pengangguran berkurang dengan adanya tenaga kerja online, home industri, dan UMKM. Kelompok tersebut belum masuk pada penghitungan BPS.

Dia mengatakan Pemkot Solo berencana membangun Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK), namun minimnya lahan di Kota Solo jadi kendala. Pembangunan itu menjadi salah satu upaya menurunkan tingkat pengangguran.

“Baru kami usulkan [pembangunan BLKK kepada pemerintah pusat]. Lahan baru mencari,” kata dia.

Menurut Widyastuti, Pemkot Solo memiliki Solo Technopark (STP) di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Solo. Pelatihan yang dilakukan di STP arahnya riset.

Sementara itu, lanjut dia, Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) di bawah Kementerian Tenaga Kerja di Kota Solo arah pelatihannya untuk kebutuhan manufaktur.

BLKK rencananya untuk menyiapkan angkatan kerja sesuai kearifan lokal Kota Solo. “Kami ingin mengadakan pelatihan untuk masyarakat atau warga Kota Solo sesuai kearifan lokal,” ujar dia.

Dia mengatakan contoh pelatihan berkaitan dengan wellness tourism, yakni acaraki atau peracik jamu, barista, mixology tea, dan herbal.

“Ini menyikapi pariwisata Kota Solo yang semakin baik kami mempersiapkan,” ungkap dia.

Ditanya kapan target realisasi pembangunan BLKK Kota Solo, Widyastuti mengatakan lahan belum siap. Namun kalau sudah ada lahan segera ditindaklanjuti menyusun kurikulum.

“Kami juga mempersiapkan unit layanan disabilitas untuk bidang ketenagakerjaan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya