Soloraya
Senin, 9 Januari 2023 - 08:53 WIB

Mantap, Warga Sragen Sedekahkan Durian Satu Pohon saat Berbuah Kali Pertama

Tri Rahayu  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Ratno Utomo, 68, memanjat pohon durian untuk mengingat buah durian dengan menggunakan tali rafi, Sabtu (7/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Pada awal 2023 memasuki musim buah durian di wilayah Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, yang berbatasan dengan Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Seorang warga di Dukuh Gadingrejo RT 007, Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ratno Utomo, 68, bernazar untuk menyedekahkan durian satu pohon saat berbuah kali pertama.

Advertisement

Nazar pensiunan pegawai Dinas Pertanian tersebut dilakukan lantaran pohon durian yang berumur 15 tahun itu akhirnya bisa berbuah banyak.

Pohon durian jenis petruk itu sempat nyaris mati karena batangnya dipangkas pemiliknya. Kemudian pohon itu kembali tumbuh rindang. Ratno melakukan berbagai upaya supaya pohon durianya bisa buah hingga akhirnya ia berucap nazar.

Advertisement

Pohon durian jenis petruk itu sempat nyaris mati karena batangnya dipangkas pemiliknya. Kemudian pohon itu kembali tumbuh rindang. Ratno melakukan berbagai upaya supaya pohon durianya bisa buah hingga akhirnya ia berucap nazar.

Nek uwoh tak dumke wong sak RT [kalau berbuah dibagikan kepada warga satu RT]. Sekarang berbuah. Kalau sudah masak langsung saya bagikan ke tetangga. Satu rumah satu durian,” ujar Ratno saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (7/1/2023) lalu.

Ratno memiliki enam pohon durian, tetapi hanya satu pohon di depan rumahnya yang buahnya paling banyak, yakni lebih dari 100 buah. Meskipun masih kecil-kecil, satu pohon itu pernah ditawar orang untuk dibeli senilai Rp2 juta tetapi tidak diberikan. Dalam satu RT di Dukuh Gadingrejo itu ada 35 keluarga. Mereka menjadi sasaran sedekah Ratno untuk menunaikan nazarnya.

Advertisement

“Setelah menunggu 15 tahun setelah tanam, akhirnya pohon bisa berbuah. Setiap durian di pohon sudah saya ikat dengan tali rafia supaya saat jatuh tidak mengenai orang. Sekarang sudah panen 16 buah yang masak di pohon,” ujar Ratno.

Kepala Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ibnu Indratmoko, mengungkapkan jumlah pohon durian di wilayah Kadipiro lebih dari 1.000 pohon yang dimiliki warga. Dia mengatakan ada pohon yang berbuah ada yang tidak.

Dia menyebut pohon durian milik bakul durian malah tidak berbuah. “Durian lokal di Kadipiro itu jenisnya petruk dan montong serta bawor. Harga durian sekarang rata-rata Rp50.000 per buah,” kata Ibnu kepada Solopos.com, Senin (9/1/2023).

Advertisement

Bakul durian asal Dukuh Wadang RT 013, Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Suryanto, 37, berjualan durian sejak 2019. Pohon di depan rumahnya tidak berbuah sejak dua tahun terakhir.

Dia mengatakan rasa durian di musim ini hanya manis-manis buah pisang karena pengaruh intensitas hujan yang tinggi. “Kalau ada panas selama sepekan saja maka rasa durian bisa kembali enak, ada pahit-pahitnya, keset, dan lumer saat di mulut,” kata dia.

Ia menjual durian dengan harga terjangkau dan dijamin rasanya enak. Ia mulai jual durian dengan harga Rp25.000 per buah sampai Rp120.000 per buah. Dia menyebut harga durian itu ada yang mahal, yakni sampai Rp350.000 per kg.

Advertisement

Bahkan durian jenis musang king, ujar dia, bisa sampai tembus Rp1 juta per buah. “Saya biasa tebas duren di pohon. Semua itu spekulasi. Kalau rezeki ya satu pohon bisa panen, tetapi kalau belum rezeki satu pohon tak bisa panen,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif