Soloraya
Senin, 16 Agustus 2021 - 16:53 WIB

Mantul, 17 Anak Yatim Piatu karena Covid-19 di Sragen dapat Beasiswa dari Kapolda Jateng

Muh Khodiq Duhri  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cari beasiswa kuliah luar negeri (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 17 anak yatim piatu karena ganasnya Covid-19 di Kabupaten Sragen meraih beasiswa selama setahun dari Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, mengatakan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, meluncurkan program Aku Sedulurmu pada Senin (16/8/2021) siang.

Advertisement

Program Aku Sedulurmu diluncurkan untuk membantu meringankan biaya pendidikan anak yatim piatu akibat Covid-19. Di Sragen, kata Kapolres, saat ini ada 17 anak yatim piatu akibat Covid-19 yang bakal menerima beasiswa dari program Aku Sedulurmu.

“Ini program yang positif. Semua anak yatim piatu karena Covid-19 dari jenjang SD, SMP hingga SMA akan kita bantu. Kelanjutan pendidikan mereka menjadi tanggung jawab kita bersama,” jelas Kapolres saat ditemui wartawan di mapolres setempat, Senin.

Baca juga: Trauma! Siswi SD Korban Pemerkosaan di Sukodono Tak Mau Belajar Kelompok Gegara Ketemu Pelaku di Jalan

Advertisement

Beasiswa itu akan diberikan selama setahun. Tidak menutup kemungkinan, beasiswa itu akan dilanjutkan di tahun berikutnya. Adapun beasiswa itu senilai Rp5 juta kepada siswa jenjang SD, Rp6 juta kepada siswa jenjang SMP dan Rp7,2 juta kepada siswa jenjang SMA.

“Nanti masing-masing siswa akan dapat buku tabungan, ATM dan biaya penunjang pendidikan. Karena biaya pendidikan memang sudah gratis, buku paket sudah gratis. Namun demikian, anak-anak masih butuh alat tulis, les tambahan, seragam, sepatu dan lain sebagainya,” terang Kapolres.

Baca juga: Kenali Pemicu Trauma pada Anak, Bukan Hanya Pelecehan Seksual

Advertisement

Ke-17 anak yatim piatu itu diajak makan siang di Mapolres Sragen pada Senin siang. Data ke-17 anak yatim piatu sebagian dihimpun dari Dinas Sosial Sragen. Sebagian lagi dicari sendiri oleh aparat polisi di masing-masing polsek.

“Saya memerintahkan semua kapolsek untuk cari sendiri daftar anak yatim piatu yang belum terdata di Dinas Sosial. Ternyata, ada anak yatim piatu karena Covid-19 yang dirawat tetangga, ada yang tinggal bersama kakaknya yang bekerja sebagai buruh bangunan, ada yang tinggal bersama neneknya yang lanjut usia dan tidak memiliki pekerjaan, ada pula yang alhamdulillah masih ada keluarga yang mampu merawat. Kami berkomitmen untuk angkat mereka jadi anak asuh kami,” jelas Kapolres.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif