SOLOPOS.COM - (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Belakangan warga Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten giat menata lahan di bekas gedung SDN 3 Trasan menjadi taman yang kini diberi nama Kampus Desain atau kepanjangan dari komunitas kampung sayur Desa Trasan.

Dimotori oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Trasan, warga gotong royong menyulap lahan berukuran 56 meter x 26 meter yang semulai terbengkalai, kumuh, dan tak terurus menjadi tempat estetis sekaligus sumber gizi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Nyaris hampir setiap jengkal tanah di kawasan eks gedung SD itu berisi aneka sayuran yang ditanam menggunakan polybag atau deretan gundukan tanah.

Baca Juga: WISATA KLATEN : Omah Trasan, Awalnya untuk Keluarga Kini Jadi Buruan Wisatawan

Kepala Desa Trasan, Riyadi, menceritakan lahan tersebut merupakan bekas gedung SDN 3 Trasan yang telah digabung dengan sekolah lain pada 2006 silam. Gedung SDN yang berdiri di lahan aset desa itu ditinggalkan.

Bertahun-tahun tak terurus, bangunan gedung terbengkalai hingga pada 2019 pemerintah desa memiliki gagasan untuk membangun kawasan itu menjadi gedung serba guna.

Namun, gagasan tersebut gagal terealisasi pada 2020 menyusul ada pandemi Covid-19. Mayoritas anggaran yang dimiliki desa digeser untuk difokuskan pada penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cakep! Jembatan Gantung Dungus Klaten Dicat Warna-Warni, Cocok untuk Spot Selfie

Hingga pada 2021, Ketua PKK Desa Trasan, Feri Ariningsih, berinisiatif menjadikan eks gedung SDN 3 Trasan menjadi taman sayur.

Inisiatif itu disambut warga dan pemerintah desa dengan membersihkan lahan eks gedung SDN 3 Trasan hingga menjadi taman sayur. Taman tersebut menjadi pusat kebun gizi di Trasan.

“Lingkungan jadi bersih dan asri. Masyarakat di Trasan juga semangatnya tinggi. Dari taman ini memotivasi PKK di setiap RW yang jumlahnya ada 11 menjalankan program Hatinya PKK [halaman asri, teratur, indah, dan nyaman],” kata Riyadi saat ditemui di Desa Trasan, Kamis (30/9/2021).

Riyadi menjelaskan taman sayuran tersebut dibuat dengan mayoritas bermodal gotong royong atau swadaya masyarakat.

Baca Juga: Cakep! Jembatan Gantung Dungus Klaten Dicat Warna-Warni, Cocok untuk Spot Selfie

Melihat tingginya antusias warga mengelola kawasan eks gedung SDN 3 Trasan menjadi Kampus Desain, pemerintah desa berencana menggeser lokasi pembangunan gedung serba guna ke tempat lain.

“Taman ini sangat bermanfaat. Sayuran ditampung di warung PKK. Selain bisa dikonsumsi sendiri, keberadaan taman ini juga menambah pendapatan masyarakat,” kata Riyadi.

Ketua PKK Desa Trasan, Feri Ariningsih, mengatakan saat awal pandemi Covid-19, PKK membikin baby cafe yang menyediakan bubur sehat bagi balita.

Bubur sehat itu membutuhkan sayuran hingga Feri Ariningsih dan ibu-ibu penggerak PKK membikin kebun gizi pada sepetak pekarangan di samping kantor Desa Trasan yang berdekatan dengan eks gedung SDN 3 Trasan.

Baca Juga: Kampoeng Pecel Wisata Kuliner Anyar di Klaten, Ada Cendol Dawet Aloe Vera

Baby cafe serta kebun gizi itu bisa dikelola dengan baik hingga muncul gagasan membuat warung PKK pada 2021. Warung itu menyediakan beberapa menu seperti ayam geprek, sambal belut, kare ayam, hingga pecel gendar. Ibu-ibu PKK yang mengelola warung itu tak memasak sendiri.

Mereka memberdayakan potensi yang dimiliki beberapa warga seperti gendar hingga sambal pecel yang menggunakan produk dari warga.

Selain itu, aneka jajanan yang dijual seperti kerengan jahe, telur asin, keripik, abon, dan lain-lain juga produk hasil olahan warga Trasan. Dari warung itu, Feri Ariningsih kembali melemparkan ide untuk membikin taman sayuran.

Baca Juga: Aneka Kuliner Lezat di Kampoeng Pecel Klaten, Harga Mulai Rp5.000-an

Selain menjadi sumber bahan sayuran warung PKK, taman tersebut sekaligus menambah daya tarik pengunjung berdatangan lantaran lokasinya yang layak menjadi spot selfie.

“Karena kan sekarang modelnya arena selfie, makanya kami membuat Kampus Desain ini. Akhirnya kami mengimbau ke masyarakat di setiap RW ada hatinya PKK dan Kampus Desain ini sebagai contoh.”



“Selain itu apa yang ada di Hatinya PKK bisa menyuplai kebutuhan warung. Karena menu utama yang kami jual itu pecel sehingga membutuhkan sayuran,” kata Feri Ariningsih.

Baca Juga: Nyam Nyam…. Brongkos Daging Sapi Cipto Gandung Klaten Eksis Sejak Zaman Penjajahan Hlo

Feri Ariningsih mengatakan keberadaan warung PKK serta Kampus Desain tersebut ikut menggerakkan ekonomi warga.

“Otomatis ikut menggerakkan ibu-ibu. Mereka yang menjaga warung mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga termasuk melibatkan beberapa UMKM. Saat awal buka itu alhamdulillah sehari omzetbisa sampai Rp900.000,” kata Feri Ariningsih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya