Soloraya
Selasa, 14 Juli 2020 - 16:52 WIB

Mantul! ITNY Bantu Desa Pandes Klaten Sukses Kelola Sampah

Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alat pengolah sampah karya ITNY untuk Desa Pandes, Wedi, Klaten, Juli 2020. (Istimewa/ITNY)

Solopos.com, KLATEN -- Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (LPPMI) Institut Teknologi Nasional Yogyakarya (ITNY) mendukung kesuksesan Pemerintah Desa Pandes, Wedi, Klaten, mengelola sampah.

Berkat inovasi ITNY, desa tersebut bisa mengatasi permasalahan sampah. Berkat inisiasi Dosen Teknik Mesin ITNY, Yohannes Agus Jayatun, ITNY membuat perangkat pembakaran sampah nonorganik ramah lingkungan.

Advertisement

Alat ini diberi nama Domestik Incinerator. “Sampah menjadi problem. Fungsi incinerator adalah membakar sampah padat yang tidak terurai dan tidak bisa digunakan lagi. Misal pampers, sampah medis,” kaya Agus dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (14/7/2020).

Ganjar Pranowo Kesal Solo Disebut Zona Hitam Covid-19: Jarene Sapa?

Advertisement

Ganjar Pranowo Kesal Solo Disebut Zona Hitam Covid-19: Jarene Sapa?

Dia menjelaskan alat ini terbuat dari pelat baja 3 mm. Alat serupa yang berada di pasaran menggunakan bahan bakar gas atau minyak.

Sementara alat buatan ITNY untuk Desa Pandes ini menggunakan bahan bakar yang “dibakar” sendiri. Incinerator membakar sampah yang tidak terurai menggunakan tiga tingkat ruang pembakaran.

Advertisement

Positif Covid-19 dan Dirawat di RS, Sekda Grobogan: Kondisi Saya Biasa Saja

Wujud Tri Dharma ITNY

Kepala LPPMI ITNY Ani Citra Handayani menyampaikan Domestik Incinetator resmi diberikan kepada Pemerintah Desa Pandes. Hal ini sebagai wujud Tri Dharma dosen ITNY untuk membantu mengelola sampah.

Advertisement

"Sebelumnya dosen ITNY juga sudah membuat alat mesin pencacah sampah yang sudah dipatenkan. Selanjutnya akan diagendakan KKN di Pandes. ITNY terbuka lebar untuk membantu UMKM karena di ITNY ada sentra kekayaan intelektial, misalnya hasil produk dari desa mau didaftarkan merek dagangnya. Alat ini harapannya bisa hilirisasi yaitu bisa sampai ke industri," ujar dia.

Rontok Lagi! Tamu Hotel di Solo Batal Datang Gegara Status Zona “Hitam”

Kepala Desa Pandes, Heru Purnomo, mengatakan Pandes adalah desa pinggiran. Permasalahan yang dihadapi salah satunya dampak sampah. Pemerintah Desa Pandes bercita-cita menyelesaikan masalah lingkungan yaitu sampah.

Advertisement

Sebelum ITNY, mahasiswa dari universitas lain juga sudah membantu menangani masalah sampah. ITNY hadir sebagai solusi akhir karena memberikan alat yang bisa mengolah sampah di Desa Pandes nyaris tanpa residu.

“Bagaimana mengatasi residu sampah? Solusinya yaitu incinerator. Kebetulan ada tawaran dari ITNY yang seperti angin surga yaitu adanya program pengabdian masyarakat seperti ini. Semoga ini menjadi awal kerja sama yang baik dan awal silaturahmi,” ujar Heru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif