Soloraya
Selasa, 1 November 2022 - 08:54 WIB

Marak Kasus Penipuan Mengaku Polisi di Wonogiri, Kapolres: Hati-hati!

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto (berkacamata) saat menyerahkan paket bantuan secara simbolis kepada Simun, seorang penyandang disabilitas asal Jetis, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Senin (31/10/2022). (Istimewa/Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI–Penipuan bermodus pendataan bantuan sosial yang tengah marak di Kabupaten Wonogiri membuat Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto, angkat bicara. Ia meminta warga berhati-hati dan waspada jika menemukan hal serupa.

“Intinya masyarakat harus berhati-hati dan waspada. Bila menemukan hal tersebut agar segera melapor ke kantor polisi terdekat,” kata Dydit dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (31/10/2022).

Advertisement

Ia juga memastikan Polri bakal memberi bantuan. Namun, hal itu biasanya lebih banyak dilakukan anggota polsek setempat. Di sisi lain, personel Bhabinkamtibmas yang membina setiap desa di Wonogiri sudah disiapkan agar mewaspadai kasus serupa terjadi.

Sebelumnya, kasus penipuan terjadi di Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro. Mariyem, warga setempat, menjadi korban penipuan dari seorang yang datang ke rumahnya dan mengaku sebagai polisi. Bermodus menawari Mariyem mendapatkan bantuan sosial, penipu mengaku polisi itu sukses membawa kabur gelang emas seberat 10 gram.

Advertisement

Sebelumnya, kasus penipuan terjadi di Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro. Mariyem, warga setempat, menjadi korban penipuan dari seorang yang datang ke rumahnya dan mengaku sebagai polisi. Bermodus menawari Mariyem mendapatkan bantuan sosial, penipu mengaku polisi itu sukses membawa kabur gelang emas seberat 10 gram.

Sekretaris Desa (Sekdes) Pulutan Wetan, Samin, mengatakan kejadian yang dialami Mariyem terjadi pada Senin (31/10/2022), sekitar pukul 07.30 WIB. Ia tak terlalu paham kronologinya. Namun, dari informasi yang didapatnya, penipu pengaku polisi itu berjumlah dua orang. Keduanya berboncengan, mengendarai motor Honda Scoopy warna merah-hitam.

“Mereka berkata dari pihak kepolisian, mau memberi bantuan senilai Rp10 juta. Bantuan itu diwujudkan dalam bentuk sembako. Jadi tiap bulannya Mariyem diiming-imingi diberi sembako,” jelasnya kepada Solopos.com.

Advertisement

“Gelangnya ditaruh di lantai, kemudian Mariyem pergi ke dalam kamarnya untuk ganti baju. Tapi setelah ke luar, gelang dan orang yang mengaku sebagai polisi sudah tidak ada. Saya yang domisilinya satu dusun lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Wuryantoro,” kata Samin.

Saat kejadian, tambahnya, Mariyem berada di rumah bersama suaminya, Parino. Tak ada orang lainnya lantaran pasangan suami istri (pasutri) itu memang tak memiliki anak. Di sisi lain, kerentaan usia Parino dan Mariyem lah yang menurut Samin membuat penipu mudah melancarkan aksinya.

Kendati sudah dilaporkan, laporan dari Sekdes Pulutan Wetan kepada polisi hanya berakhir pendataan. Sebab, Mariyem yang menjadi korban penipuan tak ingin membuat laporan resmi kepada polisi.

Advertisement

“Tadi sudah didatangi polisi rumahnya, tapi cuma sebatas catatan saja karena korban enggak mau membuat laporan resmi ke Polsek,” ujarnya.

Sebelum kejadian yang menimpa Mariyem, diketahui praktik penipuan serupa terjadi di Dusun Godang, Desa Pulutan Wetan. Plt Kepala Dusun Godang, Wuryanti, mengatakan seorang yang mengaku petugas polisi sempat mendatangi kediaman Larmi, warga dusun setempat.

“Ada tamu langsung masuk ke rumah Larmi. Helmnya tidak dilepas. Tamu itu bilang kalau Larmi mau dapat bantuan. Dia juga mengaku katanya dari kepolisian. Tapi begitu ditanya surat tugasnya, tamu itu langsung kabur,” ujar Wuryanti kepada Solopos.com.

Advertisement

Percobaan penipuan di Dusun Godang yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB tak berhasil. Namun, Wuryanti baru mengetahui bahwa penipu tersebut berpindah tempat ke Dusun Purno Kidul.

“Di Godang dia enggak dapat apa-apa karena memang di setiap pertemuan ibu-ibu saya selalu pesan kalau ada tamu dari petugas bansos saya suruh untuk meminta surat tugas. Selang beberapa menit pergi dari Dusun Godang, penipu itu malah berhasil melakukan aksinya di Dusun Purno Kidul,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif