SOLOPOS.COM - Petani di Bambanglipuro memisahkah kotoran yang terbawa dark proses panen dengan gabah hasil panen.(Harian Jogja/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, KLATEN — Maraknya aksi pencurian gabah yang terjadi di wilayah Kecamatan Trucuk membuat warga ketir-ketir. Warga tak lagi meletakkan gabah mereka di teras rumah.

Salah satu warga Dukuh/Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Ibnu Sutowo, 50, mengatakan sebelum aksi pencurian gabah marak, warga biasa menyimpan gabah milik mereka apalagi yang baru saja dipanen di teras rumah. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan mereka ketika keesokan harinya menjemur gabah-gabah tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, aksi pencurian gabah marak terjadi sejak awal Ramadan ini membuat Ibnu dan warga lainnya kian was-was. Gabah yang masih harus dikeringkan saat pagi hingga siang tak lagi hanya ditata di teras rumah ketika malam.

“Semenjak ada pencurian itu, banyak yang gabahnya tidak lagi ditaruh di luar. Gabah disimpan di dalam rumah,” kata Ibu saat ditemui, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga: Marak Pencurian Gabah saat Ramadan 2022, Warga Trucuk Resah

Ibnu mengatakan pada beberapa pekan terakhir sawah di wilayah Trucuk mulai memasuki musim panen. Petani biasa membawa pulang hasil panen mereka ketimbang ditebaskan ke tengkulak.

Gabah-gabah yang dibawa pulang dijemur selama beberapa kali penjemuran di bawah sinar matahari, gabah disimpan untuk cadangan makanan atau dibawa ke tempat penggilingan beras.

“Baru ketika membutuhkan digilingkan. Kalau dibandingkan dengan panen secara ditebas harganya bervariasi. Kalau rata-rata bisa sampai Rp6 juta per patok,” jelas Ibnu.

Baca Juga: Ada 5 Pos Polisi Klaten Saat Arus Mudik Lebaran 2022, Mana Saja?

Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, melalui Kapolsek Trucuk, AKP Sarwoko, menjelaskan upaya pencegahan sudah digencarkan. Salah satunya dengan mengimbau para petani menyimpan gabah hasil panen di tempat yang lebih aman.

“Imbauan kami sampaikan melalui PPL dan diharapkan bisa diteruskan ke Gapoktan serta para petani,” kata Kapolsek.

Aksi pencurian gabah marah terjadi di Kecamatan Trucuk sejak awal Ramadan ini. Setidaknya ada tiga kali pencurian gabah yang menyebar di wilayah Desa Wanglu, Sabranglor, serta kali terakhir di Kalikebo.

Baca Juga: Ratusan Sepeda Motor Disita Polres Klaten dalam 2 Pekan, Milik Siapa?

Pencurian menyasar gabah yang diletakkan di teras rumah warga. Aksi pencurian rata-rata dilakukan pada dini hari pukul 02.00 WIB-02.30 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya