SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)
Kondisi salah satu sudut rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)
SOLO-Sejumlah penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Semanggi mengeluhkan keamanan lingkungan rumah susun itu. Pasalnya, sejak enam bulan terakhir terjadi beberapa pencurian sepeda kayuh.
Penghuni rusunawa yang enggan disebutkan namanya mengatakan pada Desember lalu ia pernah kehilangan sepeda kayuh. Selain sepeda kayuh, di Rusunawa itu juga pernah ada pencurian handphone.
“Setengah bulan terakhir juga ada pencurian sepeda kayuh milik salah satu penghuni,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Senin (18/6/2012), di depan kamarnya di Rusunawa Semanggi.
Salah satu penghuni lama itu menilai minimnya penjagaan oleh aparat keamanan menjadi penyebab utama terjadinya sejumlah kasus pencurian. Pasalnya aparat keamanan tak selalu ada di pos penjagaan, mereka juga jarang memeriksa pengunjung rusunawa.
Ketua paguyuban ibu-ibu Rusunawa Semanggi Blok A, Sentot, membenarkan terjadinya sejumlah pencurian sepeda yang terjadi di rusun. Namun, kasus pencurian yang terjadi di rusunawa itu tak terlalu sering.
Beberapa aksi pencurian itu menurut Sentot terjadi karena kurangnya kerja sama antara pemilik kendaraan dengan aparat keamanan. Pemilik kendaraan, kata dia, terlalu teledor. Sementara, aparat keamanan kurang maksimal dalam bekerja. “Padahal kami sudah membayar uang keamanan dan sampah Rp25.000. Seharusnya semua lebih waspada agar tak merugikan penghuni rusunawa,” harapnya.
Sentot menambahkan, personil aparat keamanan yang berjaga di Rusunawa Semanggi sebanyak tiga orang. Aparat keamanan itu merupakan warga Pasar Kliwon yang diberi upah oleh Dinas Pengelolaan Umum (DPU).
