SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Solo akan memperketat akses masuk dan lalu lintas hewan ternak menuju Solo, khususnya sapi. Upaya tersebut untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang akhir-akhir ini banyak terjadi pada sapi.

Pengetatan tersebut dilakukan mengingat PMK disinyalir bersumber dari lalu lintas ternak. Meski temuan penyakit tersebut berada di luar Kota Solo, DKPP akan memperketat masuknya sapi terutama ke rumah pemotongan hewan (RPH) di Jagalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami perketat untuk lebih ditingkatkan dalam hal pemeriksaan kesehatan hewannya. Terutama hewan yang dipotong di RPH. Hewan dari daerah wabah khususnya Jawa Timur,” kata Kepala Veteriner DKPP Solo, Agus Sasmito, saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (12/5/2022).

Dalam pengawasan lalu lintas ternak itu, Agus menambahkan DKPP telah mengidentifikasi daerah-daerah yang perlu diwaspadai. Seperti diketahui, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali pada Selasa (10/5/2022) mengungkapkan ada 10 sapi milik peternak di daerah Mojosongo yang terkonfirmasi positif PMK.

Hal tersebut menjadi kewaspadaan mengingat Boyolali juga menjadi daerah asal sapi atau dagingnya yang masuk ke Solo. Selain Jawa Timur dan Boyolali, Agus mengatakan Wonogiri, Karanganyar, dan Sukoharjo juga masuk daerah hasil identifikasi DKPP Solo.

Baca Juga: Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Serang Ribuan Sapi di Jatim

“Sebagian besar berasal dari luar kota. Kami identifikasi sekitar Wonogiri, Karanganyar, dan Sukoharjo,” jelasnya.

Pemantauan Kesehatan

Tak hanya lalu lintas keluar masuk Solo, DKPP juga melakukan pantauan kesehatan ternak sapi yang dibiarkan mencari makan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, Kamis (12/5/2022). Pantauan kesehatan hewan belum dilakukan ke peternak di Solo.

DKPP belum mendapati adanya laporan dari peternak Solo terkait PMK pada hewan ternak masing-masing. Pada April lalu, DKPP mengatakan telah melakukan sampling dan pengecekan kesehatan hewan ternak. Namun tak ada penemuan positif PMK.

“Tadi baru di Putri Cempo, belum ke peternakan. Kami sudah mulai tadi untuk monitoring kesehatan hewan-hewan secara global, tidak menyeluruh. Belum ada laporan di Solo kebetulan kan tanggal 11 April kami juga ambil sampel hasilnya negatif PMK,” imbuhnya.

Baca Juga: Waswas Penyakit Mulut dan Kuku, Peternak Boyolali Pilih Beli Sapi Lokal

Pekan depan, DKPP Solo berencana monitoring dan pemeriksaan kesehatan hewan hingga menjangkau peternakan milik masyarakat. Meski begitu, DKPP tidak membentuk tim khusus untuk mencegah PMK di Solo. Tim yang bertugas merupakan tim monitoring kesehatan hewan DKPP Solo.

“Kami merencanakan untuk peternakan rakyat pekan depan monitoring kesehatan sekaligus pemeriksaan kesehatan hewan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya