Soloraya
Rabu, 8 Juli 2020 - 18:47 WIB

Marak Perusakan Baliho Bergambar Paslon, Bawaslu Klaten Tak Berkutik

Ponco Suseno  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Baliho One Krisnata- Muhamamd Fajri (ORI) dicoreti orang tak dikenal di Jl Bayat-Cawas, Senin (6/7/2020) malam. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Klaten, Jawa Tengah tak berkutik saat mengetahui sejumlah baliho milik pasangan calon bupati (cabup)-calon wakil bupati (cawabup) di Klaten dirusak orang tak dikenal.

Di samping itu, Bawaslu mengaku tak pernah memperoleh laporan terkait maraknya perusakan baliho paslon di Pilkada 2020, dalam beberapa waktu terakhir.

Advertisement

Ketua Bawaslu Klaten, Arif Fatkhurrahman, mengatakan baliho bergambar paslon yang dipasang di sejumlah lokasi di Klaten bukan termasuk alat peraga kampanye (APK).

Ribuan Warga Solo Terancam Kesulitan Air Bersih Saat Kemarau, 2 Kelurahan Ini Paling Rawan

Selain belum pendaftaran paslon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten belum dibuka, baliho bergambar paslon di berbagai lokasi strategis itu dinilai sebagai reklame untuk mempromosikan diri ke masyarakat.

Advertisement

"Baliho yang dipasang itu [oleh paslon] bukan termasuk APK. Secara regulasi belum menjadi ranah Bawaslu. Kewenangannya [penertiban] berada di Satpol PP Klaten. Di tempat kami juga enggak ada laporan masuk juga [terkait perusakan baliho bergambar paslon di Pilkada 2020]. Jika ada kejadian seperti itu, lapornya bisa ke polisi," kata Arif Fatkurrahman, saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (8/7/2020).

Masih Kurang Sekitar Rp9 Miliar, KPU Solo Khawatir Soal Anggaran Pilkada 2020

Arif Fatkurrahman mengatakan Bawaslu Klaten pernah berkoordinasi dengan Satpol PP Klaten, awal tahun 2020. Dalam koordinasi tersebut, Bawaslu Klaten telah menyampaikan belum memiliki kewenangan menertibkan baliho bergambar paslon yang terpasang di berbagai daerah di Klaten.

Advertisement

"Misalnya sudah melalui tahap pendaftaran sebagai paslon di KPU, kami baru memiliki kewenangan. Yang terjadi saat ini, Satpol PP bisa menggunakan K3 [Ketenteraman, Ketertiban, dan Keindahan]," katanya.

Calon Bupati Klaten petahana, Sri Mulyani, mengakui telah memperoleh laporan terkait perusakan baliho bergambar dirinya selaku seorang cabup di Pilkada 2020, dalam beberapa waktu terakhir. Meski seperti itu, perusakan baliho tak akan mempengaruhi iklim kondusivitas di Kabupaten Bersinar menjelang Pilkada.

"Saya meyakini, Klaten akan tetap kondusif," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif