SOLOPOS.COM - Menhan Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka dan Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho saat menghadiri Hari Veteran di UNS Solo, Kamis (10/8/2023). (Istimewa/Humas UNS Solo)
Solopos.com, SOLO — Tingkat keterpilihan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024 lebih tinggi dari Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno maupun Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang dirilis Senin (14/8/2023). Survei dilakukan tatap muka atau face to face dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia, margin of error survei sebesar 2.9%.
Survei dilakukan pada 3-15 Juli 2023. Hasil survei itu menunjukkan Prabowo-Gibran dipilih oleh 38,8 responden, Ganjar-Sandi 33,1 persen dan Anies-AHY 16,4 persen.
Dukungan ke Prabowo-Gibran kalah tipis dari duet Prabowo-Erick Thohir. Sebab pasangan Prabowo-Erick dipilih 38,9 persen responden. Sedangkan bila dibandingkan duet Ganjar-Sandi dan Anies-AHY, duet Prabowo-Erick tetap unggul.
Sebab dukungan untuk Ganjar-Sandi di angka 34,4 persen dan Anies-AHY 15,8 persen. Keunggulan Prabowo juga tampak ketika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto. Duet mereka dipilih oleh 37,5 persen responden.
Sedangkan duet Ganjar-Sandi dipilih 35,9 persen responden dan Anies-AHY dipilih 20,2 persen responden. Sementara ketika Prabowo dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar, tingkat keterpilihan mereka hanya 36,5 persen.
Angka itu berselisih tipis dari duet Ganjar-Sandi 36,2 persen dan Anies-AHY 20,5 persen. Dari simulasi itu ada fenomena menarik soal margin keunggulan Prabowo dari Ganjar. Margin Prabowo paling tinggi saat dengan Gibran.
Margin keunggulan Prabowo-Gibran dari Ganjar-Sandi 5,7 persen. Sedangkan margin keunggulan Prabowo-Erick dari Ganjar-Sandi di angka 4,5 persen. Margin itu kian tipis saat Prabowo berpasangan dengan Airlangga atau Cak Imin.
Di sisi lain dari hasil survei itu Denny JA menyimpulkan elektabilitas Prabowo Subianto sudah cukup tinggi sebagai capres. Siapapun yang menjadi calon wakil presidennya, tidak lagi terlalu menjadi faktor penentu kemenangan.
Dari simulasi empat nama di atas, baik dipasangkan dengan Gibran, Erick, Airlangga atau Muhaimin, pasangan Prabowo masih memimpin. Data ini sendiri telah memberi petunjuk kuat.
Siapapun cawapres yang akan dipilih Prabowo, bukan lagi elektabilitas cawapres sebagai penentu utama. Yang akan dipilih Prabowo adalah hal yang lain di luar elektabilitas.