SOLOPOS.COM - Proses pengeringan jagung di bawah terik matahari di Desa Socokangsi, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Rabu (24/8/2022). Jagung kering menjadi bahan utama pembuatan marning. (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan)

Solopos.com, KLATEN — Sadiarto, Warga Desa Socokanci, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, menggeluti usaha marning jagung sejak 1970. Pemasaran usaha turunan dari ibunya itu mampu menembus pasar hingga Sumatra dan Kalimantan.

“Pemasaran marning jagung ini sebenarnya gampang karena banyak yang suka mulai dari orang tua sampai anak-anak,” kata Sadiarto saat ditemui Solopos.com, Rabu (24/8/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di tahun 2022, Sadiarto mampu mengirim marning jagung ke Kalimantan seberat 2 ton. Pengiriman paling ramai biasanya menjelang Lebaran.

“Kalau hari biasa seperti ini hanya 1 kuintal per pekan,” katanya.

Harga marning jagung bikinan Sadiarto di kisaran Rp85.000 hingga Rp90.000 untuk minimal lima kilogram. Harga itu akan mengalami kenaikan hingga dua kali lipat saat momen Lebaran.

Baca Juga: Mengenal Desa Wisata Jarum Bayat sebagai Sentra Batik Tulis di Klaten

“Kendala di usaha ini adalah cuaca. Sekarang, musimnya tidak jelas. Kadang panas kadang hujan. Triknya jika di musim kemarau, saya mengantisipasi dengan menyetok sebanyak-banyaknya,” katanya.

Salah seorang Warga Desa Socokangsi lainnya, Pariyem, mengatakan marning merupakan makanan desa. Tapi di era sekarang, banyak orang luar kota yang suka dengan marning.

“Saat permintaan banyak, produksinya bisa berton-ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya