Soloraya
Kamis, 25 Agustus 2022 - 14:14 WIB

Marning Jagung Bikinan Warga Tulung Klaten Disukai Anak-Anak hingga Orangtua

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses pengeringan jagung di bawah terik matahari di Desa Socokangsi, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Rabu (24/8/2022). Jagung kering menjadi bahan utama pembuatan marning. (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan)

Solopos.com, KLATEN — Sadiarto, Warga Desa Socokanci, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, menggeluti usaha marning jagung sejak 1970. Pemasaran usaha turunan dari ibunya itu mampu menembus pasar hingga Sumatra dan Kalimantan.

“Pemasaran marning jagung ini sebenarnya gampang karena banyak yang suka mulai dari orang tua sampai anak-anak,” kata Sadiarto saat ditemui Solopos.com, Rabu (24/8/2022).

Advertisement

Di tahun 2022, Sadiarto mampu mengirim marning jagung ke Kalimantan seberat 2 ton. Pengiriman paling ramai biasanya menjelang Lebaran.

“Kalau hari biasa seperti ini hanya 1 kuintal per pekan,” katanya.

Harga marning jagung bikinan Sadiarto di kisaran Rp85.000 hingga Rp90.000 untuk minimal lima kilogram. Harga itu akan mengalami kenaikan hingga dua kali lipat saat momen Lebaran.

Advertisement

Baca Juga: Mengenal Desa Wisata Jarum Bayat sebagai Sentra Batik Tulis di Klaten

“Kendala di usaha ini adalah cuaca. Sekarang, musimnya tidak jelas. Kadang panas kadang hujan. Triknya jika di musim kemarau, saya mengantisipasi dengan menyetok sebanyak-banyaknya,” katanya.

Salah seorang Warga Desa Socokangsi lainnya, Pariyem, mengatakan marning merupakan makanan desa. Tapi di era sekarang, banyak orang luar kota yang suka dengan marning.

Advertisement

“Saat permintaan banyak, produksinya bisa berton-ton,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif