SOLOPOS.COM - Ilustrasi masa orientasi sekolah (MOS). (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi masa orientasi sekolah (MOS). (Dok/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelaksanaan masa orientasi sekolah (MOS) di Sukoharjo dimajukan dari 15-17 Juli menjadi 4-6 Juli, menyusul datangnya bulan Ramadan tahun ini. Pemajuan itu diharapkan lebih efektif sehingga pada hari pertama masuk sekolah pada Senin (15/7/2013) semua siswa berkonsentrasi pada kegiatan belajar mengajar (KBM).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 3 Sukohari, Suyanto dan guru SMK Taman Siswa, Sukoharjo, Titik Tri Sudati, Rabu (3/7/2013), menyatakan, pemajuan jadwal MOS telah diinformasikan kepada siswa baru.

“Kepanitiaan MOS dari pengurus OSIS dan guru terkait. Jadwal setiap hari dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB namun seusai jadwal MOS masih akan diisi materi sekolah oleh pengelola sekolah,” ujar Suyanto.

Menurutnya, pelaksanaan MOS berprinsip pada 3 M yakni murah, mudah dan menyenangkan. Untuk itu, ujarnya, tidak dipekankan perpeloncoan, tindak kekerasa atau tindakan fisik lain. Semua siswa baru, Selasa dikumpulkan di aula sekolah untuk menerima pembekalan perlengkapan yang dibawa selama MOS.

Sedangkan, guru SMK Taman Siswa, Sukoharjo, Titik Tri Sudati mengatakan, walau kuota siswa baru belum terpenuhi, pihak sekolah tetap mengadakan MOS sesuai jadwal baru.

“Pendaftaran siswa baru masih dibuka hingga kuota terpenuhi atau sebelum hari pertama masuk sekolah. Di SMK Tamsis ada tiga jurusan yaitu akuntansi, administrasi perkantoran, teknik
komputer.”

Terpisah, Kabid SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri mewakili Kadisdik, Bambang Sutrisno mengaku jadwal MOS diajukan seiring datangnya bulan Ramadan. Dia mengatakan, ada 10 materi yang meski disampaikan pada siswa baru. Di antaranya, materi pengenalan lingkungan sekolah, peraturan baris-berbaris (PBB), latihan upacara, kedisplinan dan kejujuran, kepemimpinan, kegotongroyongan, ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Juga cinta bangsa dan negara serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu daerah.

“Tidak ada balas dendam, intimidasi atau kekerasan fisik. Semua materi disampaikan dalam bentuk diskusi atau permainan. Substansi MOS adalah meningkatkan daya nalar dan daya pikir siswa baru karena menjelang remaja. Bukan ajang perpeloncoan. Dengan diskusi maka akan terjalin komunikasi dua arah dan penyelesaian suatu masalah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya