Soloraya
Jumat, 29 Januari 2021 - 22:15 WIB

Masa Tanggap Darurat Erupsi Merapi di Boyolali Direncanakan Diperpanjang

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). (Antarafoto-Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, BOYOLALI -- Masa tanggap darurat siaga bencana Gunung Merapi akan segera habis di akhir Januari ini. Namun direncanakan akan diperpanjang lagi hingga akhir Februari 2021.

Sekda Boyolali, Masruri, mengatakan saat ini rencana perpanjangan masa tanggap darurat bencana Gunung Merapi masih menunggu keputusan dari Bupati Boyolali, Seno Samodro. "Suratnya baru naik ke Pak Bupati. Usulan perpanjangan satu bulan tapi baru naik ke Pak Bupati, belum ditandatangani," kata dia
kepada Solopos.com, Jumat (29/1/2021).

Advertisement

Baca Juga: Drone BPPTKG Pastikan Jarak Luncur Awan Panas Merapi Capai 3,5 Km

Sebelumnya status tanggap darurat siaga bencana tersebut sudah diperpanjang dari 1 Januari 2021 hingga 31 Januari 2021. Hal itu mengacu pada perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

Diketahui hingga saat ini status aktivitas Gunung Merapi juga masih siaga sejak November 2020 lalu. Bahkan sejak 4 Januari 2021, Gunung Merapi sudah mengalami erupsi dengan adanya guguran lava pijar pada pukul 19.50 WIB.

Advertisement

Selanjutnya ada awan panas guguran yang mengarah ke hulu Kali Krasak. Dari kejadian itu, di wilayah Boyolali beberapa kali mengalami hujan abu. Termasuk pada Rabu (27/1/2021), dimana hujan abu terjadi di beberapa wilayah seperti Kecamatan Musuk dan Kecamatan Tamansari.

Posko

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan sejauh ini posko kesiapsiagaan Gunung Merapi, masih disiagakan di lapangan. Termasuk untuk mamantau kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Selo, yakni di Kecamatan Jrakah, Klakah dan Tlogolele.

Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) juga masih disiagakan di masing-masing desa. "Pos-pos masih siaga. Posko induk masih, pos di lapangan juga masih ada. TPPS juga masih siap," kata dia.

Advertisement

Baca Juga: Purnatugas, Puluhan Anggota Polres Klaten Diminta Jadi Teladan Taati Protokol Kesehatan

Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram BPPTKG, disebutkan sejak memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 lalu, hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi terhitung masih tinggi.

Bahkan pada 27 Januari kemarin kejadian awan panas guguran mencapai 52 kali. Jarak luncur awan panas diperkirakan mencapai 3 km dari puncak Merapi ke arah hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif