Soloraya
Kamis, 5 Februari 2015 - 06:10 WIB

MASALAH LINGKUNGAN : 100 Ton Sampah di Klaten Tak Terbuang ke TPA

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi sampah (JIBI/dok)

Masalah lingkungan berupa sampah yang tak terbuang ke TPA menjadi persoalan di Klaten. Diperkirakan sekitar 100 ton sampah setiap harinya tak terbuang ke TPA.

Solopos.com, KLATEN – Persoalan lingkungan sampah di wilayah Klaten kian menumpuk. Diperkirakan, sekitar 100 ton sampah setiap harinya menjadi masalah lantaran tak terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Advertisement

Hal itu disampaikan Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Juwito, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/2/2015). DPU mengestimasi produksi sampah di Klaten setiap harinya mencapai 300 ton sedangkan 100 ton sampah tak terbuang ke TPA sehingga menjadi sebuah masalah lingkungan.

Dari jumlah tersebut, sekitar 200 ton sampah dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPS) yang kemudian diangkut petugas ke TPA. “Kalau dari seluruh wilayah Klaten, total sampah yang diangkut dari TPS sebanyak 150-200 ton/hari,” jelas dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/2/2015).

Sementara, 100 ton sampah sisanya diperkirakan tak bisa terangkut hingga ke TPA. Hal itu lantaran sampah dibuang di luar TPS.

Advertisement

Dia mencontohkan banyak ditemukan sampah yang dibuang di sembarang tempat seperti sungai hingga tepi jalan. Penyebab pembuangan sampah sembarangan itu beragam. Selain keterbatasan TPS, minimnya kesadaran masyarakat untuk tertib membuang sampah juga menjadi soal.

Lantaran hal itu, ia berharap pemerintah desa bisa memberikan pemahaman untuk tertib membuang sampah. Jika persoalan tersebut tak kunjung teratasi, jumlah sampah yang dibuang di sembarang tempat bakal semakin bertambah setiap harinya.

“Ada masyarakat yang belum sepenuhnya paham pola pembuangan sampah. Makanya, butuh peran dari pemerintah desa memberikan pengarahan kepada warga agar tahu fungsi TPS,” kata dia.

Advertisement

Juwito menerangkan pihaknya fokus membangun TPS di wilayah Pedan, tahun ini. “Akibat pertumbuhan penduduk yang cukup besar, sementara mereka [warga Pedan] belum memiliki TPS. Sehingga banyak sampah yang dibuang secara liar,” ungkapnya.

Sebanyak 10 desa di kecamatan itu ditargetkan dibangun TPS. Dana sekitar Rp200 juta dari APBD juga dipersiapkan guna pembangunan TPS tersebut. Hanya, untuk kepastian pembangunan pihaknya masih menunggu persiapan lokasi dari pihak desa serta hasil pengecekan oleh tim terkait kelayakan pembangunan TPS.

Sementara itu, Camat Pedan, Rahayu Sri Wahyuni, mengakui sebelumnya ada usulan pembangunan TPS di 10 desa. “Tetapi, kami fokuskan dulu di tiga desa yang kondisinya krusial karena berada di wilayah kota kecamatan dan dekat pasar. Kalau sudah berjalan lancar, nanti dilanjutkan ke desa lainnya,” urai dia terkait masalah sampah di Klaten yang menjadi masalah lingkungan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif