SOLOPOS.COM - Pengguna jalan saat melintasi sampah yang menumpuk di pinggir jalan Desa Banaran, Kecamatan Grogol. Foto diambil Senin (16/2/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Masalah lingkungan berupa banyaknya desa di Sukoharjo masih menjadi masalah pelik.

Solopos.com, SUKOHARJO — Permasalahan lingkungan berupa sampah menjadi hal pelik yang belum bisa diselesaikan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Saat ini masih banyak desa di wilayah Kota Makmur yang belum memiliki tempat pembuangan sementara (TPS).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu dikatakan Slamet, 46, Ketua Lembaga Peduli Lingkungan dan Pemberdayaan Sampah (LPLPS) Kabupaten Sukoharjo, saat berbincang masalah itu dengan Solopos.com, Senin (16/2/2015).

Slamet mengatakan selama ini masyarakat desa membuang sampah di sembarang tempat, baik itu di sungai, lingkungan rumah, maupun di lahan yang tak terpakai. Masalah lingkungan ini terjadi karena di sejumlah desa belum memiliki TPS.

“Selama ini pembangunan TPS masih difokuskan di wilayah perkotaan. Tetapi, di wilayah perdesaan belum disentuh Pemkab,” katanya.

Kondisi ini tentu memaksa masyarakat untuk membuang sampah di sembarang tempat. Masyarakat tidak memiliki pilihan lain untuk membuang sampah mereka.

“Minimal harus ada bantuan berupa gerubak sampah lah, supaya masyarakat juga bisa membuangnya secara berkelompok,” ujar dia.

Pantauan Solopos.com di sejumlah desa, seperti di Makamhaji, Menuran, Manang, dan Kartasura, sebagian masyarakat desa itu masih membuang sampah di lingkungan rumahnya yaitu dengan membuat liang. Selain itu ada juga yang membuang sampah di pinggir sungai.

Warga Desa Manuran, Kecamatan Baki, Jumari mengatakan masyarakat di desanya masih membuang sampah di lingkungan sekitar rumah dan pinggir sungai. Ini dilakukan karena saat ini di desa itu belum memiliki TPS.

Menurutnya warga Desa Menuran sangat membutuhkan TPS, supaya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

Camat Baki, Djoko Indrianto, 54, mengatakan tidak semua desa di Kecamatan Baki yang memiliki TPS. Meskipun tidak memiliki TPS, masyarakat di perdesaan biasanya memanfaatkan lingkungannya untuk membuang sampah.

“Sampah yang dibuang di lingkungan desa juga tidak hanya dari warga, terkadang ada pengguna jalan yang sengaja membuang sampah di sepanjang jalan desa,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (16/2/2015)

Lebih lanjut, ia juga minta ke pengelola rumah makan atau restoran di wilayah Baki untuk tidak mmebuang sampah sembarangan. Ia menduga ada beberapa rumah makan yang sengaja membuang sampah di pinggir jalan.

“Saya pernah lihat ada tas kresek yang isinya sampah makanan yang jumlahnya banyak. Ini tidak mungkin sampah rumah tangga, kami menduga ini sampah dari rumah makan,” ujar dia terkait masalah lingkungan ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya