SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah plastik.(JIBI/Harian Jogja/Antara)

Masalah sampah Klaten diharapkan akan segera teratasi dengan rencana pembangunan bank sampah di beberapa desa.

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 10 desa di Klaten bakal digelontor dana maksimal Rp2,8 miliar untuk pembangunan bank sampah berbasis masyarakat. Melalui bank sampah ini diharapkan warga di Klaten dapat menyadari pentingnya mengelola sampah sekaligus mendaur-ulang sampah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Klaten, Bambang Subiyantara, menyebutkan 10 desa yang akan memperoleh gelontoran dana yang bersumber dari APBD, yakni Tegalgondo Kecamatan Wonosari, Sabrang Kecamatan Delanggu, Tambakboyo Kecamatan Pedan, Pakisan Kecamatan Cawas, Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan, Sumberjo Kecamatan Klaten Selatan, Tanjungsari Kecamatan Manisrenggo, Bugisan Kecamatan Prambanan, Towangsan Kecamatan Gantiwarno, dan Taskombang Kecamatan Manisrenggo.

“Anggaran yang disediakan untuk konstruksi bank sampah per desa mencapai Rp280 jutaan. Anggaran itu berdasarkan Harga Perkirakan Sendiri (HPS). Saat ini masih dilelang. Tentunya, harga itu masih bisa turun. Setelah itu dipikirkan tentang fasilitas lain, seperti mesin pencacah, alat transportasi, dan lain sebagainya,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (9/6/2015).

Bambang menjelaskan saat ini pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi di masing-masing desa yang diproyeksikan memiliki bank sampah. Materi sosialisasi termasuk bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar. Di samping itu pemanfaatan sampah, baik organik dan anorganik.

“Sampah itu jenisnya ada tiga, yakni yang layak kompos, layak jual, dan layak buang. Dengan adanya bank sampah ini diharapkan persoalan sampah bisa rampung di hulu [rumah tangga atau desa]. Pada akhirnya sampah bisa menjadi barang bernilai ekonomi tinggi [sampah dibuat menjadi tas, lampion, dan lain sebagainya,” katanya.

Disinggung tentang realisasi pembangunan bank sampah di 10 desa yang sudah ditunjuk, Bambang berharap mulai tahun 2016 sudah ada aksi nyata. Masing-masing desa sudah siap menyediakan lahan sekitar 300 meter persegi untuk mendukung pembangunan bank sampah.

“Untuk sementara di 10 desa terlebih dahulu. Ke depan, harapan kami di setiap desa di Klaten memiliki bank sampah. Selain itu, kami juga berharap perilaku masyarakat agar menghindari kebiasaan membuang sampah sembarangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya