Soloraya
Rabu, 6 Juli 2022 - 21:30 WIB

Masih Ada 4.917 Penderita Stunting, Ini Langkah Pemkab Wonogiri

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberi arahan kepada 2.414 Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Wonogiri untuk membantu percepatan penurunan angka stunting, Rabu (6/7/2022). (Istimewa/Humas Pemkab Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 2.412 Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kabupaten Wonogiri diajak berkomitmen menurunkan angka stunting pada anak. Tujuannya agar target zero stunting di Kabupaten Wonogiri dapat terwujud di tahun 2024.

Berdasar data termutakhir yang dipegang Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, masih ada sebanyak 4.917 penderita stunting di Kabupaten Wonogiri. Persentasenya 12,8%. Bupati yang akrab disapa Jekek itu meyakini angkanya akan menurun saat penimbangan serentak, Agustus 2022.

Advertisement

Salah satu upaya menekan angka tersebut, Bupati Jekek mengundang TPK yang terdiri dari bidan, kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kader Keluarga Berencana (KB) yang masing-masing berjumlah 804 orang. Ribuan TPK itu didorong dapat menyosialisasikan ke masyarakat di wilayah masing-masing tentang pola asuh yang benar.

Bupati Jekek menilai stunting yang terjadi di Kabupaten Wonogiri disebabkan karena terbatasnya informasi yang diterima masyarakat dan pola asuh yang tidak tepat. Salah satu contohnya di Kecamatan Karangtengah.

Advertisement

Bupati Jekek menilai stunting yang terjadi di Kabupaten Wonogiri disebabkan karena terbatasnya informasi yang diterima masyarakat dan pola asuh yang tidak tepat. Salah satu contohnya di Kecamatan Karangtengah.

“Ada kasus di mana temuan anak stunting meski orang tuanya seorang guru. Berarti ini kan masalah pemahaman, pola asuh yang ditentukan lingkungan. Maka nanti akan ada pendampingan,” kata Jekek saat ditemui wartawan di Wonogiri, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga: Bupati Jekek Targetkan Angka Stunting Turun 2%, Bagaimana Caranya?

Advertisement

“Pola komunikasi itu harus dimodifikasi sesuai dengan kultur yang ada supaya bisa nyambung,” kata Jekek.

Untuk diketahui, momen pengumpulan ribuan TPK dan ajakan komitmen bersama itu terjadi bersamaan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas ke-29). Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Setyo Sukarno, dalam sambutannya menyebut, peringatan Harganas sengaja dikemas dalam topik upaya percepatan penurunan stunting melalui ketahanan keluarga.

Setyo yang juga sekaligus menjadi Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Wonogiri menerangkan, program penekanan angka stunting dibagi menjadi dua. Pertama, intervensi spesifik yang berujuan mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting.

Advertisement

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa 1.000 Hari Pertama Kehidupan Sangat Penting bagi Anak

Stunting karena penyakit atau kurang gizi, dan lain-lain,” tutur Setyo dalam sambutannya, Rabu.

Kedua, yakni intervensi sensitif yang bertujuan mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting. Dalam hal ini stunting karena kesalahan teknis pengukuran dan identifikasi.

Advertisement

Guna mengatasinya, Setyo mengatakan ada empat hal yang dapat menjadi perhatian optimal bagi TPK maupun TPPS. Pertama, langkah terpadu dan sistematis membangun standarisasi peralatan dan penyetaraan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) di lapangan. Langkah ini menjadi upaya mengeliminir terjadinya kesalahan teknis yang berakibat pada derajat prevalensi stunting.

Kedua, memaksimalkan peran TPK dalam melaksanakan pendampingan, pengamatan, pencatatan dan proses input data untuk menghasilkan data yang akurat sebagai standar penentuan prevalensi stunting. Ketiga, perlunya meningkatkan kesadaran orang tua dalam merawat tumbuh kembang anak, aktif ke Posyandu, dan mengikuti petunjuk yang disampaikan karena indikator kondisi anak sangat penting.

Baca Juga: Canggih! Pencegahan Stunting di Wonogiri Bakal Gunakan Aplikasi

Keempat, mengarahkan kepala desa memperhatikan kondisi Posyandu melalui anggaran dana desa, baik sarana, prasarana, pemberian makanan tambahan, maupun kondisi SDM petugas.

“Dengan segala daya dan upaya yang dilakukan, dengan optimalisasi peran dan fasilitas yang ada, muncul harapan besar bahwa TPPS Kabupaten Wonogiri akan mampu mengemban tugas dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif