Soloraya
Sabtu, 18 Februari 2023 - 18:40 WIB

Masih Ada Ancaman Banjir di Solo, BNPB bakal Lakukan Modifikasi Cuaca

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto (mengenakan topi), menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Sabtu (18/2/2023). (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Wilayah Jateng masih berpotensi terjadi hujan lebat dan banjir akhir pekan ini. BNPB akan melakukan teknologi modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah antisipasi apabila Pemerintah Jateng menetapkan wilayahnya dengan status darurat bencana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan terjadi hujan lebat di Jateng pada Minggu (19/2/2023).

Advertisement

“Ini juga kami telah berkoordinasi. BNPB menunggu, mudah-mudahan segera keluar status tanggap darurat atau status darurat bencana Provinsi Jateng. Mudah-mudahan tak terlalu lama, mungkin besok kami gelar TMC,” kata dia setelah rapat koordinasi bencana banjir di Balai Kota Solo, Sabtu (18/2/2023).

Menurut dia, TMC terbukti mengurangi dampak curah hujan. Dia mengatakan Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo sudah menetapkan status darurat bencana banjir. 

“Sudah ditetapkan menjadi tanggap darurat  oleh Wali Kota Solo dan Bupati Sukoharjo, berlaku 14 hari ke depan. Mudah-mudahan sebelum 14 hari sudah tertangani,” ujarnya.

Advertisement

Suharyanto mengatakan setelah status tanggap darurat selesai, pemerintah tetap terus berupaya melakukan langkah mitigasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi terus dilakukan agar supaya apabila terjadi banjir serupa dampaknya lebih kecil dari yang sekarang.

Sementara itu, Sekda Solo, Ahyani, mengatakan Kota Solo telah memiliki Kelurahan Tanggap Bencana dan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI yang bekerja efektif secara swadaya. 

Menurut dia, Kelurahan Tanggap Bencana dan Sibat PMI mampu mengelola bantuan dari berbagai pihak waktu banjir. Sumber dana keadaan darurat bencana banjir Kota Solo dari Pemkot Solo dan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan).

Advertisement

Ahyani menambahkan, pembangunan infrastruktur  Bengawan Solo dan Kali Pepe di wilayah Kota Solo selesai. Persoalan banjir kini bergeser ke wilayah bantaran sejumlah anak sungai, antara lain Kelurahan Joyotakan.

“Mengelola anak-anak sungai dengan membangun talud dan pompa air itu sangat efektif,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif