Soloraya
Minggu, 2 Desember 2012 - 22:28 WIB

Masih Banyak Pengabaian Hak, Warga Difabel Curhat ke Walikota Solo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO – Walikota Solo Hadi Rudyatmo beraudiensi dengan masyarakat difabel di Sekretariat Gerkatin, Jl Apel III Jajar Solo, Minggu (2/11/2012) malam.

Dalam kesempatan itu, ada beberapa curhat yang disampaikan, di antaranya minimnya pegawai negeri sipil yang memahami bahasa isyarat untuk melayani warga tuna rungu.

Advertisement

Selain itu juga kesempatan bekerja difabel di perusahaan swasta yang masih kurang dihargai. Aturan minimal 1 persen banyak yang belum dipatuhi. Pemkot juga perlu menyiapkan kantong-kantong pelatihan untuk difabel sehingga bisa bersaing dengan warga lainnya secara jujur.

Menanggapi sejumlah gagasan itu, Rudy siap untuk menampung aspirasinya. “Yang pertama [menampung difabel] PT Esemka, nanti,” kata Rudy disambut tawa.

Salah satu warga, Pikat, menceritakan pengalamannya yang diperlakukan tidak adil saat menggunakan fasilitas umum, seperti jalur lambat, pasar dan lahan parkir.

Advertisement

Desain fasilitas umum yang dapat diakses harus bersifat universal, bukan pilot project yang kurang perawatan. “Kalau masuk Pasar Gede ada fasilitas, sekarang sudah tidak ada. Katanya orang cacat jarang belanja. Ini artinya perawatannya kurang,” imbuh dia.

Pemkot Solo ke depan juga akan segera menerbitkan Perwal untuk menjalankan Perda difabel. “Banyak masalah di lapangan disebabkan karena kurang komunikasi antara pegawai dengan masyarakat. Dengan Perwal, akan diperlakukan sama, tinggal komunikasi yang perlu diatur,” imbuh dia.

Selain itu, masyarakat berkebutuhan khusus juga akan disiapkan kantor sekretariat bersama sekaligus autis center di Solo. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif