SOLOPOS.COM - Suasana saat kepulangan Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16, remaja Wonogiri yang hilang setahun lalu, ke rumah neneknya di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Nama Nurhayadi belakangan ini diperbincangkan banyak orang karena disebut-sebut menjadi tokoh utama atas hilangnya remaja Wonogiri setahun lalu yang kini telah ketemu, Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16. Hingga kini keberadaan Nurhayadi masih misterius.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, diperoleh beberapa keterangan tentang sosok Nurhayadi. Pertama, aktivitas sehari-hari Nurhayadi ialah mengurusi latihan pencak silat. Di luar melatih silat, ia tak memiliki pekerjaan apa pun. Kedua, sebelum menghilang bersama Meyda setahun lalu, Nurhayadi telah memiliki dua istri.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dari istri pertama itu sebenarnya sudah mempunyai anak perempuan, usianya sebaya dengan Meyda. Sedangkan dari istri kedua juga sudah menghasilkan anak kecil. Kini sang istri kedua tinggal di Kecamatan Girimarto,” kata Kanitreskrim Polsek Sidoharjo, Aipda Sanusi, mewakili Kapolsek Sidoharjo, AKP Karjo, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Didikan Keras Ayah Bikin Meyda Wonogiri Menghilang, Salah Pola Asuh?

Aipda Sanusi mengatakan istri kedua guru silat Meyda menempati rumah milik orang tua Nurhayadi. Rumah itu sekaligus menjadi tempat Nurhayadi biasa melatih murid-muridnya tentang ilmu silat. Orang tua Nurhayadi sampai saat ini diketahui masih berada di daerah Cikampek, Kabupaten Karawang.

“Merantau di sana. Dulu saya pernah meminta nomor ponsel ayahnya Nurhayadi, misalnya bertemu Nurhayadi bisa memberi kabar agar kami jemput. Tapi enggak dikasih, alasan ayahnya Nurhayadi enggak punya HP,” jelasnya.

Orang tua Nurhayadi yang ditemui polisi, mengaku bahwa tak pernah bertemu lagi dengan Nurhayadi sejak kabar menghilangnya Meyda dan Nurhayadi berembus kencang. Semua informasi tersebut selaras dengan keterangan beberapa saksi dan hasil penyelidikan yang dilakukan Reskrim Polsek Sidoharjo.

Baca Juga: Meyda Wonogiri Diminta Jalani Pemulihan di Asrama Sukoharjo

Di sisi lain, diketahui bahwa Nurhayadi berstatus sebagai pelatih silat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Informasi itu dibenarkan Ketua PSHT Cabang Wonogiri, Joko Priyanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (7/4/2022).

“Memang betul Nurhayadi sebelumnya merupakan anggota PSHT. Tapi, kami sudah memberi sanksi kepada Nurhayadi untuk diberhentikan sebagai anggota,” kata Joko.

Melanggar Kode Etik

Menurut Joko, surat pemberhentian Nurhayadi sudah dibuat sejak tujuh hari setelah kabar menghilangnya Meyda bersama guru silat tersebut. Isi suratnya, kata Joko, Nurhayadi diberhentikan dari segala kegiatan, baik dalam kepengurusan maupun sebagai anggota. Hal itu karena Nurhayadi dengan jelas telah melanggar kode etik organisasi.

Baca Juga: Diduga Kabur Bareng Guru Silat, Ini Pengakuan Meyda Wonogiri

“Kami beri sanksi agar ada efek jera,” imbuhnya.

Ia menambahkan, sebenarnya Nurhayadi telah mendapat peringatan beberapa kali. Terutama saat diketahui Nurhayadi bersama 20 murid silatnya untuk minta klarifikasi dengan mendatangi rumah ayah Meyda, Gatot Subroto.

Begitu menerima informasi Nurhayadi dan Meyda pergi berdua dan menghilang tak ada kabar, seketika itu pula ketua PSHT Cabang Wonogiri memberhentikan Nurhayadi dari status keanggotaan.

Baca Juga: Ini Cara P2TP2A Dampingi Remaja Wonogiri yang Kabur Setahun Lalu

“Mengapa demikian? Kalau tidak diberhentikan nanti khawatirnya pergi ke cabang lain, mengklaim sebagai anggota PSHT dan melakukan perbuatan yang sama lagi. Itu kan berbahaya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya