SOLOPOS.COM - Pembangunan Masjid Agung Klaten bakal dilanjutkan pada 2015 setelah ada alokasi dana dari APBD Klaten guna pembangunan menara serta lokasi parkir di kawasan masjid tersebut. Foto diambil Senin (26/1/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Masjid Agung Klaten memasuki tahap akhir pembangunan yakni dengan membikin lokasi parkir dan menara setinggi 66,66 meter.

Solopos.com, KLATEN – Proyek pembangunan Masjid Agung Klaten memasuki tahun keempat. Pada tahap terakhir, pemkab setempat bakal membangun menara serta lokasi parkir di kawasan masjid tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan informasi yang dihimpun , pembangunan menara masjid yang berada di tepi jalan raya Jogja-Solo itu menelan dana dari APBD 2015 sekitar Rp11,5 miliar.

Selain menara, alokasi dana dari APBD juga dikucurkan sekitar Rp12 miliar untuk pembangunan lokasi parkir, kios, kolam, serta taman.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Abdul Mursyid, menjelaskan menara yang dibangun memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter menara pada bagian bawah berukuran 25 meter.

Menara tersebut dilengkapi lift serta beberapa ruangan salah satunya untuk ruang pameran.

“Diameter menara pada bagian bawah 25 meter dan mengecil hingga ke bagian puncak menara. Pada ketinggian 40 meter, ada ruangan bagi masyarakat untuk melihat pemandangan Klaten dari atas,” jelas dia saat berbincang dengan , Senin (26/1/2015).

Terkait lokasi parkir, Mursyid menjelaskan diproyeksikan lahan yang disediakan mampu menampung 20 bus berukuran besar. Di sekitar lahan parkir tersebut, juga bakal dibangun kios-kios.

“Untuk lokasi penataan anggaran yang dialokasikan sekitar Rp12 miliar. Itu untuk pembangunan lokasi parkir, kios, pembuatan taman, serta kolam. Kalau bangunan utama sudah selesai, tinggal finishing saja,” ungkap dia.

Pelaksanaan lelang kelanjutan proyek pembangunan Masjid Agung ditarget bisa digelar pada Februari mendatang. Diharapkan pada pemberangkatan haji 2015, masjid tersebut bisa digunakan.

Disinggung lamanya proses pembangunan, Mursyid menjelaskan hal itu lantaran dana pembangunan masjid yang berlokasi di Desa Jonggrangan, Klaten Utara tersebut hanya bersumber dari APBD Klaten.

“Dana yang digunakan besar. Sementara, untuk membangun itu hanya bersumber dari APBD,” katanya.

Sementara itu, salah satu warga Bendogantungan, Klaten Selatan, Putra Firmansyah, 30, mengungkapkan lokasi masjid yang menggunakan lahan bekas Terminal Jonggrangan serta SMAN 3 Klaten tersebut cukup strategis.

“Lokasinya strategis karena dari berbagai penjuru bisa melihat kemegahan masjid. Sayangnya, pembangunan lambat. Harusnya pemkab bisa tegas agar pembangunan bisa cepat selesai,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya