Soloraya
Jumat, 8 April 2022 - 17:14 WIB

Masjid Al Falah Sragen Sediakan 300-700 Porsi Makanan Berbuka/Hari

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid Al Falah Sragen sediakan 300-700 porsi makanan berbuka puasa tiap hari selama ramadan. (masjidrayaalfalah.or.id)

Solopos.com, SRAGEN — Masjid Al Falah Sragen setiap hari selama Ramadan menyediakan makanan berbuka puasa 300-700 porsi per hari. Siapa pun warga muslim yang berpuasa bisa berbuka di masjid di Jl Raya Sukowati Sragen ini.

Hingga Jumat (8/4/2022), porsi yang disiapkan Masjid Al Falah mencapai 400 porsi. Satu paket porsi takjil dan berbuka itu setara dengan Rp13.000. Dengan 400 porsi makanan berbuka per hari itu bila dinominalkan maka setara Rp5,2 juta per hari.

Advertisement

“Semua kebutuhan kegiatan itu disiapkan anak-anak muda. Kami merekrut sukarelawan pemuda sebanyak 120 orang dari berbagai daerah, yakni dari Sragen, Ngawi, Solo, Wonogiri, Kartasura, sampai Jogja,” ujar Ketua Takmir Masjid Al Falah Sragen, Kusnadi Ikhwani, Jumat.

Baca Juga: Pulang Mengaji di Masjid Al Falah Sragen, Ojol Dapat Paket Sembako

Advertisement

Baca Juga: Pulang Mengaji di Masjid Al Falah Sragen, Ojol Dapat Paket Sembako

Para anakmuda itu dibagi tugas. Per hari ada 30-40 orang untuk dua sif, yakni sif sore dan malam. Mereka bertugas melayani jemaah masjid, seperti menyiapkan buka puasa, dan seterusnya.

Ke depan nanti ada santuan 1.000 anak yatim dan festival anak salih. Semua acara tersebut dikonsep dan direncanakan oleh anak-anak muda itu. “Memang sejak awal konsepnya yang membuat anak-anak muda itu,” sambung Kusnadi.

Advertisement

Baca Juga: Youtuber Penghafal Al Quran Bakal Hadir di Masjid Sragen Ini

“Dulu itu ada yang namanya program bagi-bagi untuk UMKM, ojol, tukang parkir, dan pemulung. Awalnya ada 30 orang kemudian berkembang menjadi 127 orang yang ngaji di setiap Sabtu pagi di Masjid Al Falah ini,” ujar Kusnadi.

Seusai mengaji mereka mendapatkan bingkisan berisi beras, minyak goreng, telur, dan mi instans. Dari 127 orang itu kemudian ditawari untuk belajar membaca Al Qur’an selama Ramadan dan setiap selesai mengaji mendapat santunan Rp25.000/orang. Ternyata ada yang tertarik, ada sampai 70 orang per hari.

Advertisement

Para peserta itu sudah tua-tua, yakni berumur 50-70 tahun. Mereka dikelompokkan berdasarkan tingkatan bacaannya, ada yang Iqra jilid 1, 2, sampai tartil Al Qur’an. Pangajarnya ada enam ustaz. Para peserta belajar membaca Al-Qur’an setiap hari sejak 1 Ramadan lalu kecuali Minggu. Mereka belajar setiap pagi. “Yang paling banyak ibu-ibu,” katanya.

Baca Juga: Sepotong Cerita dari Masjid Jendela Miring Salatiga di Tarawih Perdana

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif