Soloraya
Kamis, 17 Maret 2022 - 14:47 WIB

Masjid di Mojogedang ini Diyakini Jadi Masjid Tertua di Karanganyar

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid Tiban Darul Mustaqin di Desa Kaliboto, Mojogedang, Karanganyar. (pcnusurakarta.com)

Solopos.com, KARANGANYAR — Masjid Tiban Darul Mustaqin di Dukuh Pulosari, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang diyakini menjadi masjid tertua di Kabupaten Karanganyar. Di belakang masjid ini terdapat makam yang dikeramatkan.

Di makam tersebut bersemayan jasad ulama yang disebut-sebut penyebar Islam di Karanganyar, yakni Abdullah Fatah.

Advertisement

Tidak ada yang bisa memastikan apakah Masjid Tiban Darul Mustaqin ini memang benar-benar masjid pertama di Bumi Intanpari. Namun sebagian warga Karanganyar meyakininya demikian.

Seperti dikutip dari situs pcnusurakarta.com, Kamis (17/3/2022), salah seorang warga Dukuh Pulosari, Yadi, menyebut masjid itu diberi nama tiban karena tiba-tiba berdiri di sana. Tidak ada yang tahu siapa yanng membangunnya, sehingga oleh penduduk lokal dikenal dengan nama masjid tiban.

Baca Juga: Asale Kampung Pancot Tawangmangu Eks-Kekuasaan Prabu Boko Ratu Buto

Advertisement

Di lokasi komplek permakaman, selain ada makam Abdulah Fatah yang di beri cungkup kayu jati, ada juga makam Tumenggung Wirasari dan para kerabatnya.

Makam keramat Abdullah Fatah. (pcnusurakarta.com)

Banyak warga menduga Abdulah Fatah merupakan ulama besar di masa berdirinya Kerajan Demak Bintoro. Hal itu terlihat dari bentuk bangunan masjid tiban dan tiang utama penyangga masjid yang memiliki gaya arsitektur lama.

Abdullah Fatah dan Tumenggung Wirosari bisa jadi memiliki relasi dengan Pangeran Mangkubumi. Hal ini menilik jejak perjuangan Pangeran Mangkubumi yang saat itu memusatkan perjuangannya menentak penjajah Belanda di Sragen sampai wilayah Karanganyar bagian utara.

Advertisement

Hal lain yang menguatkan dugaan itu adalah keberadaan makam Kiai Derpoyuda tak jauh dari makam Abdulah Fatah. Kiai Derpoyuda merupakan mertua dari Pangeran Mangkubumi (HB I).

Karena dikeramatkan, Makam Abdullah Fatah ramai dikunjungi peziarah di waktu-waktu tertentu seperti malam jumat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif