SOLOPOS.COM - Para warga beraktivitas membangun fondasi Masjid Al Fatah Dukuh Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Senin (4/4/2022). (Istimewa/Agus Budiono)

Solopos.com, SRAGEN — Jemaah Masjid Al Fatah Kowang di Dukuh Kowang RT 006, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen harus gigit jari. Ini lantaran mereka telanjur membongkar masjid, namun donasi yang dijanjikan seorang dermawan ternyata tak sesuai ekspektasi.

Akhirnya, warga terpaksa harus menjalankan salat Tarawih di rumah kosong sembari bergotong-royong membangun ulang dengan mengumpulkan dana dari warga dan donatur lain. Hingga Senin (4/4/2022), donasi yang terkumpul baru sekitar Rp200 jutaan, sementara dana yang dibutuhkan berkisar Rp1,15 miliar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Fatah Kowang, Agus Budiono, 40, menerangkan desain gambar dan rencana anggaran biaya (RAB) sudah disiapkan dan menelan dana Rp1,5 miliar. Desain tersebut, ujar dia, sudah jadi sebelum satu-satunya masjid di Dukuh Kowang itu dibongkar.

Baca Juga: Bercanda Kelewatan, Teman Bacok Teman di Karangmalang Sragen

Dia menerangkan semula desain dan proposal disampaikan kepada seorang dermawan. “Awalnya sang dermawan tersebut menyanggupi kemudian menawarkan supaya masjid dibongkar. Saat itu si dermawan hanya menyanggupi saja, tidak menyebut nominal dana,” ujar Agus saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Akhirnya, 19 Februari 2022, masjid dibongkar warga. Dalam perjalanan waktu, turun dana Rp10 juta dari si dermawan. Setelah itu tidak ada kejelasan kabar lagi. Karena lama tidak memberi kabar akhirnya warga mencari donatur lainnya,” jelas Agus.

Informasi masjid dibongkar ini, ujarnya, viral di media. Sebelumnya Agus belum pernah berkomunikasi langsung dengan si dermawan. Setelah berita viral, pada Minggu (3/4/2022) malam, Agus dihubungi si dermawan untuk memohon maaf karena terkendala keuangan serta memberian bantuan kedua Rp15 juta.

Baca Juga: Sukses Basmi Tikus, Pemdes Karangpelem Sragen Tambah 28 Burung Hantu

“Selain itu, semalam si dermawan berkomitmen untuk bertanggung jawab atas pembangunan masjid itu. Dalam komitmen itu memang tidak menyebut nominal tetapi desain dan RAB sudah masuk ke si dermawan jauh hari sebelum masjid dibongkar,” jelasnya.

Agus mengungkapkan sekarang proses pembangunan terus berjalan. Agus menyampaikan bantuan berupa dana dan material juga terus mengalir hingga terkumpul Rp200 jutaan. Namun, sebagian besar nilai tersebut berupa material.

“Progres pembangunan masih menyelesaikan pembangunan talut setinggi 8,5 meter dan fondasi masjid. Lokasi masjid yang terletak di pinggir tebing itulah yang menjadi pertimbangan agar masjid segera dibangun karena berisiko. Pembangunan talut itu dimulai satu pekan setelah masjid dibongkar,” jelasnya.

Baca Juga: Sejumlah Warga Sragen Bertahan Pakai Pertamax, Alasannya Simpel

Agus menerangkan setelah masjid dibongkar warga memanfaatkan rumah kosong di dekat masjid sebagai masjid alternatif. Di rumah kosong itulah aktivitas Salat Jumat, salat wajib, dan salat Tarawih dilaksanakan berjamaah.

“Kowang ini ada lima RT. Yang ada musala. Sedangkan masjid hanya satu-satunya, yakni masjid yang dibongkar itu. Kalau jumatan selama ini ya memanfaatkan rumah kosong itu,” terang Agus yang tinggal di depan masjid yang dibongkar itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya